Selasa, 26 Oktober 2010

Silabus Bahasa Indonesia

SILABUS
Sekolah : SMP NEGERI 1 MANGUNJAYA
MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA
Kelas/Semester : VIII/1
Standar Kompetensi : Mendengarkan
1. Memahami wacana lisan berbentuk laporan
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktiu Sumber Belajar Karakteristik
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
1.1 Menganalisis laporan Penganalisisan laporan perjalanan • Mendengarkan laporan
• Menuliskan pokok-pokok laporan yang diperdengarkan dengan kalimat singkat
• Bertanya jawab tentang laporan yang diperdengarkan
• Menganalisis pola urutan waktu atau ruang dalam laporan yang diperdengarkan • Mampu menuliskan pokok-pokok laporan yang diperdengarkan dengan kalimat singkat
• Mampu menganalisis pola urutan waktu atau ruang dalam laporan yang diperdengarkan Tes lisan Daftar pertanyaan





Tes Uraian • Tuliskan 6 laporan dari laporan yang kamu buat
• Tentukan pola urutan laporan dan buktikan dengan cara mencuyaplik isinya 4 X 40’ Narasumber Kratif dan Percaya diri

1.2 Menanggapi isi laporan Cara menanggapi laporan perjalanan dan implementasi • Mendengangarkan laporan perjalanan
• Menuliskan pokok-pokok isi laporan perjalanan dengan kalimat singkat
• Memberikan tanggapan,kritik,saran terhadap laporan perjalanan • Mamapu menanggapi laporan perjalanan teman dengan mengajukan pertanyaan atau pendapat
• Mampu memberikan masukan terhadap laporan perjalanan teman Observasi Lembat observasi • Tanggapilah isi laporan perjalanan yang dibacakan
• Berilah tanggapan,kritik,ataupun saran atas laporan perjalanan yang dibacakan 2 X 40’ Narasumber Santun dan Kritis

Standar Kompetensi : Berbicara
2. Mengungkapkan berbagai informasi melalui wawancara dan persentasi laporan
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktiu Sumber Belajar Karakteristik
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
2.1 Berwawancar dengan narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara Cara wawancara dan implementasinya • Mendengarkan wawancara untuk bertanya tentang etika berwawancara
• Menentukan narasumber yang akan diwawancarai
• Menentukan topik wawancara
• Melakukan wawancara dengan narasumber dari berbagai kalangan
• Mencatat pokok-pokok hasil wawancara • Mampu membuat daftar pokok-pokok pertanyaan untuk wawancara
• Mampu melakukan wawancara dengan narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara Tes tulis






Tes unjuk kerja Tes uraian






Tes simulasi • Buatlah daftar pokok-pokok pertanyaan untuk wawancara
• Lakukan wawancara dengan narasumber! 6 X 40’ Buku teks narasumber
Rekaman wawancara Santun dan Berpikir logis
2.2 Menyampaiakn laporan secara lisan dengan bahasa yang baik dan benar Penyampaian laporan perjalanan • Mendengarkan laporan perjalanan
• Menganggapi cara penyampaian laporan dari sisi lafal,intonasi,ekspresi
• Mencatat pokok-pokok laporan berdasarkan pola tertentu
• Berlatih menyampaiakn laporan
• Menyampaiakn laporan secara pribadi • Mampu mencatat pokok-pokok laporan berdasarkan pola urutan waktu,ruang,atau topik
• Mampu menyampaiakan laporan secara lisan Tes tulis






Tes unjuk kerja Tes uraian






Tes simulasi • Buatlah catatan kecil pokok-pokok laporan yang akan kamu sampaikan secara lisan
• Sampaikan laporan perjalananmu secara lisan di depan kelas 6 X 40’ Buku teks narasumber
Rekaman wawancara
Contoh laporan Percaya diri dan Berpikir




Standar Kompetensi : Membaca
3. Memahmi ragam wacana tulis dengan membaca memindai,membaca cepat
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktiu Sumber Belajar Karakteristik
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
3.1 Menemukan informasi secara cepat dan tepat dari ensiklopedi/buku telepon dengan membaca memindai Cara menemukan informasi di dalam ensiklopedi/buku telepon dan implementasinya • Mencari ensiklopedi/buku telepon di perpustakaan untuk menentukan subjek informasi
• Mencari subjek informasi secara cepat dan tepat
• Membaca informasi secara cepat dan tepat
• Menutup ensiklopedi/buku telepon
• Mengemukakan kembali informasi dalam ensiklopedi/buku telepon dengan basa sendiri • Mampu menemukan subjek informasi secara cepat dan tepat
• Mamapu menemukan informasi secara cepat dan tepat
• Mampu mengemukakan kembali informasi itu dengan bahas sendiri Observasi Lembar observasi • Temukan kata “lema” dalam waktu 10 detik
• Temukan informasi tentang ....dalam waktu 2’
• Kemukanan informasi yang kamu peroleh secara lisan 4 X 40’ Perpustakaan,ensiklopedi,buku telepon,buku teks Cermat dan Berpikir logis
3.2 Mendeskripsikan tempat atau arah dalam konteks yang sebenarnya sesuai yang tertera dalam denah Pendeskripsian tempat dan arah berdasarkan denah • Mencermati petunjuk arah mata angin
• Bertanya jawab tentang petunjuk arah
• Mencermati denah
• Mendiskusikan perjalanan yang paling mudah ke arah tempat yang di tuju
• Mengemukakan arah rute perjalanan ke tempat yang di tuju • Mampu mebaca arah mata angin
• Mampu memberikan penjelasan arah ke tempat yang di tuju dari tempat yang paling dekat
• Mampu mendeskripsikan arah ke tempat yang dituju Observasi


Observasi






Tes tulis
Lembar observasi


Lembar observasi




Tes uraian • Kemukakan arah mata angin dengan arah sebenarnya
• Kemukakan tempat yang dituju dengan memberikan penjelasan arah dari tempat yang paling dekat
• Uraikan penjelasanmu ke arah tempat yang dituju 2 x 40’ Buku teks Cermat dan Bertanggung jawab
3.3 Menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca cepat 250 kata per menit Penyimpulan isi teks bacaan • Membaca cepat dengan waktu tertentu
• Mengukur kecepatan membaca cepat diri sendiri dan teman
• Membaca cepat dengan target 250 kata permenit
• Menjawab pertanyaan
• Menghitung KEM sendiri dan teman
• Mendiskusikan simpulan isi teks • Mampu mengukur kecepatan membaca untuk diri sendiri dan teman
• Mampu menjawab pertanyaan dengan peluang ketetapan 75%
• Mampu menyimpulkan isi teks bacaan Observasi





Tes tertulis



Tes tertulis Lemb. Observasi




Tes isian atau tes pilihan ganda

Tes uraian
• Bacalah teks kemudian hitung kecepatan membacamu
• Jawablah pertanyaan berikut!
• Tulislah simpulan bacaan dalam beberapa kalimat 2 X 40’ Media cetak, buku referensi,pengukur waktu Cermat dan Ingin tahu

















Standar Kompetensi : Menulis
4. Mengungkapkan informasi dalam bentuk laporan,surat dinas,dan petunjuk
Kompetensi Dasar Materi dan Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktiu Sumber Belajar Karakteristik
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
4.1 Menulis laporan dengan bahasa yang baik dan benar Penulisan laporan perjalanan • Membaca teks laporan perjalanan atau menikmati tayangan perjalanan tv
• Mendiskusikan pokok-pokok laporan perjalanan
• Menyusun kerangka laporan
• Menulis laporan perjalanan pribadi • Mampu menyusun kerangka laporan berdasarkan urutan ruang,waktu,atau tema
• Mampu mengembangkan kerangka laporan dengan bahas yang komunikatif Tes tulis






Tes unjuk kerja Tes uraian






Uji petik kerja produk • Buatlah kerangka laporan perjalanan dengan pola tertentu
• Kembangkan kerangka laporan menjadi laporan tertulis 2 X 40’ Media cetak,media elektronik, (rekaman perjalanan) Kreatif dan Berpikir logis
4.2 Menulis surat dinas berkenaan dengan kegiatan sekolah dengan sistematika yang tepat dan bahasa baku Penulisan surat dinas berkenaan dengan kegiatan sekolah • Mengamati beberapa surat dinas,kemudian mendiskusikan sistematika surat dinas
• Mendiskusikan penggunaan bahasa dalam surat dinas
• Bertanyajawab mengenai kegiatan sekolah yang akan dilaksanakan
• Menulis surat dinas yang berkenaan dengan kegiatan sekolah yang akan dilaksanakan dengan sistematika yang tepat dan bahasa baku
• Menyunting surat dinas • Mampu menentukan sistematika surat dinas
• Mampu menulis surat dinas dengan bahasa baku
• Mampu menyunting surat dinas Tes tulis






Tes unjuk kerja Tes uraian






Uji petik kerja produk • Tentukan sistematika surat dinas
• Tulislah surat dinas kepada kepala sekolah untuk minta izin melakukan kegiatan osis di ruang aula
• Suntinglah surat dinas temanmu 2 X 40’ Contoh: surat dinas di skolah
Buku teks
Buku referensi Santun dan Kritis
4.3 Menulis petunjuk melakukan sesuatu dengan urutan yang tepat dan menggunakan bahasa yang efektif Penulisan bahasa petunjuk • Membaca petunjuk
• Mendiskusikan urutan-urutan
• Membandingkan bahas petunjuk Dengan bahas deskriptif
• Menyimpulkan ciri-ciri bahasa petunjuk
• Tanya jawab tentang penyuntingan bahasa petunjuk yang belum efektif
• Menulis petunjuk
• Menynting bahas petunjuk • Mampu mendata urutan melakukan sesuatu
• Mampu menyimpulkan ciri-ciri bahas petunjuk
• Mampu menulis petunjuk dengan bahasa yang efektif
• Menyunting bahasa petunjuk Tes tulis






Tes unjuk kerja Tes uraian






Uji petik kerja produk • Datalah urutan melakuakan sesuatu yang ada dalam petunjuk
• Tulislah ciri-ciri bahasa petunjuk tulislah petunjuk cara meminum obat
• Suntinglah bahasa petunjuk temanmu 2 X 40’ Model-model petunjuk
Buku teks Kreatif inovatif dan Berpikir logis


















Standar Kompetensi : Mendengarkan
5. Mengapresiasi pementasan drama
Kompetensi Dasar Materi dan Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktiu Sumber Belajar Karakteristik
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
5.1 Menanggapi unsur pementasan naskah drama Cara menanggapi unsur-unsur pementasan drama dan implementasinya • Mendengarkan/menonton pementasan drama
• Mendiskusiakn unsur-unsur dramma
• Menanggapi dengan cara memberi pendapat,kritik,maupun saran • Mampu menentuakn unsur-unsur pementasan drama
• Mampu menanggapi tiap-tiap unsu dengan alasan yang logis Tes tulis




Observasi Tes uraian




Lemb. Observasi • Tentukan unsur-unsur drama
• Tanggapilah drama yang baru kamu dengar/tonton 4 X 40’ Pementasan drama atau model pementasan yang dilakukan siswa Santun dan Kritis
5.2 Mengevaluasi pemeran tokoh drama dalam pementasan drama Cara mengevaluasi pemeran dan implementasinya • Mendengarkan/meninton pementasan drama
• Tanya jawab tentang karakter tiap-tiap tokoh
• Mengevaluasi pemeranan tokoh dengan alasan yang logis • Mampu menentukan karakter tiapi-tiap tokoh
• Mampu mengevaluasi pemeranan tokoh berdasarkan karakter yang seharusnya diperankan dengan alasan yang logis Tes tulis



Tes unjuk kerja Uraian



Uji petik kerja produk • Tentukan karakter tokoh
• Berikan penilaian tentang pemeranan tokoh dengan alasan yang logis 4 x 40’ Pementasan drama atau model pementasan yang dilakukan siswa Kritis dan Tanggung jawab









Standar Kompetensi : Berbicara
6. Mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan bermain peran
Kompetensi Dasar Materi dan Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktiu Sumber Belajar Karakteristik
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
6.1 Bermain peran sesuai dengan naskah yang ditulis Bermain peran • Membaca teks drama yang telah ditulis
• Menentukan karakter tokoh
• Memilih tokoh yang akan diperankan
• Berlatih menghayati karakter tokoh beserta teman sebagai lawan main
• Olah vokal
• Menyiapkan perangkat pendukung tokoh yang akan diperankan
• Memerankan tokoh sesuai karakter yang dituntut dengan lafal yang jelas dan intonasi yang tepat • Mampu menentukan karakter tokoh dalam naskah yang telah ditulis siswa
• Mampu memerankan tokoh sesuai karakter yang dituntut dengan lafal yang jelas dan intonasi yang tepat Tes lisan





Tes unjuk kerja Daftar pertanyaan




Tes simulasi • Tentukan karakter setiap tokoh
• Perankan tokoh sesuai dengan karakter dan dialog antartokoh 6 X40’ Buku teks darama
Lingkungan kelas
Perangkat pendukung pementasan Kreatif dan Percaya diri
6.2 Bermain peran dengan cara improvisasi sesuai dengan kerangka naskah yang ditulis oleh siswa Bermain peran dengan berimprovisasi • Membaca kerangka teks drama yang telah ditulis
• Menentukan karakter tokoh
• Memilih tokoh yang akan diperankan
• Berlatih menghayati karakter tokoh beserta teman sebagai lawan main
• Olah vokal
• Menyiapkan perangkat pendukung tokoh yang akan diperankan
• Memerankan tokoh sesuai karakter yang dituntut dengan lafal yang jelas dan intonasi yang tepat • Mampu menentukan karakter tokoh
• Mampu berimprovisasi berdasarkan kerangka naskah Tes lisan





Tes unjuk kerja Daftar pertanyaan




Tes simulasi • Tentukan karakter setiap tokoh seperti yang terdapat di dalam kerangka naskah tulisan siswa
• Perankan tokoh sesuai dengan karakter dan kerangka cerita dengan cara improvisasi 6 X 40’ Buku teks darama
Lingkungan kelas
Perangkat pendukung pementasan Kreatif dan Percaya diri



















Standar Kompetensi : Membaca
7. Memahami teks drama dan novel remaja
Kompetensi Dasar Materi dan Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktiu Sumber Belajar Karakteristik
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
7.1 Mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama Pengidentifikasian unsur intrinsik teks drama • Membaca teks drama kemudian mendiskusikan unsur-unsur intrinsik teks drama
• Menganalisis unsur-unsur teks drama melalui diskusi
• Mendiskusikan keterkaitan antara unsur intrinsik agar bisa menemukan makna secara utuh • Mampu menentukan unsur-unsur intrinsik yteks drama
• Mampu menganalisis teks drama berdasarkan unsur-unsur intrinsik
• Menganalisis keterkaitan antara unsur intrinsik dalam teks drama Tes tulis




Tes tulis





Tes unjuk kerja Tes uraian




Tes uraian





Uji petik kerja produk • Apakah tema teks drama yang telah kamu baca?
• Tentukan 2 intrinsik teks drama disertai dengan contoh
• Tentukan sebuah makna dengan cara mengaitkan minimal 2 unsur intrinsik 3 X 40’ Buku teks
Buku refrensi Berpikir logis dan Kritis
7.2 Membuat sinopsis novel remaja Indonesia Pembuatan siopsis novel • Mendiskusikan cara mnentukan kerangka cerita dalam novel
• Menentukan kerangka dalam novel
• Menulis sinopsis novel • Mampu menganalisis kerangka novel remaja yang dibaca
• Mampu menyusun sinopsis cerita novel berdasarkan kerangka sinopsis Penugasan Tugas proyek • Bacalah sebuah novel remaja Indonesia kemudian buatlah keranga sinopsis dan sinopsis ceritanya 4 X 40’ Novel remaja Indonesia Berpikir logis dan Cermat







Standar Kompetensi : Menulis
8. Mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan menulis kreatif naskah drama
Kompetensi Dasar Materi dan Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktiu Sumber Belajar Karakteristik
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
8.1 Menulis kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan keaslian ide Penulisan naskah drama dengan keaslian ide • Mendata cerita,kemudian memilih satu cerita untuk diangkat sebagai dasar penulisan naskah drama
• Menyusun kerangka cerita drama berdasarkan cerita yang sudah dipilih
• Bertanya jawab mengenai keaslian ide
• Menulis naskah drama satu babak berdasarkan kerangka naskah drama • Mampu menyusun kerangka naskah drama yang mengandung keaslian ide
• Mampu mengembangkan kerangka cerita menjadi teks drama satu babak yang mengandung keaslian ide Tes unjuk kerja Uji petik kerja produk • Susunlah kerangka cerita drama berdasarkan cerita yang sudah kamu pilih kemudian kembangkan menjadi naskah drama 4 X 40’ Buku teks drama
Buku referensi yang berisikan drama Kreatif dan Tanggung jawab
8.2 Menulis kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan kaidah penulisan naskah drama Penulisan naskah drama sesuai dengan kaidah penulisan naskah drama • Mendata cerita,memilih satu cerita untuk diangkat sebagai dasar penulisan naskah drama
• Menyusun kerangka naskah drama berdasarkan cerita yang sudah dipilih
• Bertanya jawab mengenai keaslian ide
• Menulis naskah drama satu babak berdasarkan kerangka cerita drama dengan memperhatikan kaidah penulisan naskah drama • Mampu menyusun kerangka cerita drama
• Mampu menulis naskah drama satu babak berdasarkan kerangka cerita drama dengan memperhatikan kaidah penulisan naskah drama Tes unjuk kerja Uji petik kerja produk • Susunlah kerangka cerita drama berdasarkan cerita yang sudah kamu pilih kemudian kembangkan menjadi naskah drama
4 X 40’ Buku teks
Buku referensi Kreatif dan Tanggung jawab
SILABUS
Sekolah : SMP NEGERI 1 MANGUNJAYA
MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA
Kelas/Semester : VIII/2
Standar Kompetensi : Mendengarkan
9.Memahami isi berita radio/tv
Kompetensi Dasar Materi dan Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktiu Sumber Belajar Karakteristik
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
9.1 Menemukan pokok-pokok berita (apa,siapa,mengapa,dimana,kapan dan bagaimana) yang didengar atau ditonton melalui radio/tv Cara menemukan pokok-pokok berita dan implementasinya • Mendengarak rekaman berita dari radio/tv
• Mendiskusikan pokok-pokok berita yan didengar dari rekaman
• Menentukan pokok-pokok berita
• Menuliskan pokok-pokok berita dengan ejaan yang benar • Mampu menemukan pernyataan-pernyataan yang merupakan jawaban dari pertanyaan pokok-pokok berita
• Mampu menuliskan pokok-pokok berita dengan ejaan yang benar Tes lisan








Tes tulis Tes uraian • Kemukakan secara lisan pokok-pokok berita yang terdapat didalam berita yang akan kamu dengar
• Tuliskan pokok-pokok berita dengan singkat 2 X 40’ Tv/radio/rekaman berita Berpikir logis dan Cermat
9.2 Mengemukakan kembali berita yang didengar/ditonton melalui radio/tv Cara mengemukakan kembali berita dan implementasinya • Mendengarkan rekaman berita dari radio/tv
• Menganalisis pokok-pokok berita yang didengar
• Mendiskusikan penulisan berita dengan urutan pokok-pokok berita yang bervariasi
• Menulis satu teks berita
• Menyunting teks berita tulisan sendiri atau teman • Mampu menulisak pokok-pokok berita dengan ejaan yang benar
• Mampu merangkai pokok-pokok berita secara bervariasi menjadi teks berita
• Mampu menyunting berita yang ditulis Tes tulis




Tes unjuk kerja




Tes unjuk kerja Tes uraian




Uji petik kerja produk




Uji petik kerja • Tulis pokok-pokok berita dengan singkat
• Tulislah teks berita dengan cara merangkai secara bervariasi pokok-pokok berita
• Suntinglah teks beritamu dan berita temanmu 4 X 40’ Tv/radio/rekaman berita Berpikir logis dan Kreatif


Standar Kompetensi : Berbicara
10. Mengemukakan pikiran,perasaan dan informasi melalui kegiatan diskusi dan protokoler
Kompetensi Dasar Materi dan Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktiu Sumber Belajar Karakteristik
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
10.1 Menyampaikan persetujuan sanggahan dan penolakan pendapat dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan Cara menyampaiakan pendapat dalam diskusi dan implementasinya • Mengamati model diskusi kemudian membahas mekanisme berdiskusi
• Mendiskusikan etika menyampaikan persetujuan sanggahan dan penolakan pendapat dalam diskusi melalui pengamatan model
• Menyampaikan persetujuan sanggahan dan penolakan pendapat dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan • Mampu menentukan mekanisme diskusi
• Mampu menyampaikan persetujuan sanggahan dan penolakan pendapat dalam diskusi dengan etika yang baik dan argumentatif Observasi Lemb. observasi • Tunjukan beberapa mekanisme diskusi berdasarkan model diskusi
• Berdiskusilah dengan tema tertentu sesuai dengan aturan berdiskusi 4 x40’ Lingkungan,narasumber,media cetak ataupun elektronik,model,buku teks,buku referensi Santun dan Percaya diri
10.2 membawakan acara dengan bahasa yang baik dan santun Cara membawakan acara dan implementasinya • Mengamati narasumber membawakan acara
• Tanya jawab untuk menyimpulkan tata cara protokoler pembawa acara dalam berbagai acara
• Menyimpulkan tata urutan sapaan sambutan
• Menyimpulkan garis besar susunan acara
• Membawakan acara dengan bahasa yang baik dan benar serta santun dengan konteks acara • Mampu menyimpulkan tatacara protokoler pembawa acara dalam berbagai acara
• Mampu menunjukan garis besar susunan acara
• Mampu membawakan acara dengan bahasa yang baik dan benar serta santun sesuai dengan konteks acara Tes unjuk kerja Tes simulasi • Jelaskan apa yang dimaksud dengan tatacara protokoler,pembawa acara
• Tunjukan garis besar susunan acara
• Berperanlah sebagai pembawa acara untuk mengantarkan acara sesuai dengan konteks 6 x40’ Narasumber
Buku teks
Buku referensi Santun dan Percaya diri




















Standar Kompetensi : Membaca
11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca ekstensif,membaca intensif,dan membaca nyaring
Kompetensi Dasar Materi dan Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktiu Sumber Belajar Karakteristik
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
11.1 Menemukan masalah utama dari berbagai berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif Cara menemukan masalah utama dan implementasinya • Membaca beberapa berita untuk bertanya jawab mengenai permasalahan yang dalam tiap-tiap beritas
• Bertanya jawab mengenai masalah utama pada setiap berita
• Bertanya jawab untuk menyimpulkan kesamaan masalah dalam beberapa berita • Mampu mndata masalah-masalah dari tiap-tiap berita
• Mampu menentukan masalah utama dari tiap-tiap berita
• Mamapu menyimpulkan kesamaan masalah melalui kegiatan membandingkan beberapa berita Tes tulis



Tes tulis




Tes tulis Tes uraian • Tuiskan permasalahan-permasalahan
yang terdapat pada 3 teks berita
• Tuliskan masalah utama yang terdapat pada 3 teks berita
• Tuliskan kesamaan masalah yang terdapat di ke3 berita yang kamu baca 4 x40’ Media cetak Kritis dan Cermat
11.2 Menentukan informasi untuk bahan diskusi melalui membaca intensif Cara menemukan informasi dan implementasinya • Membaca berita atau artikeldari media cetak
• Mendiskusikan informasi yang problematik atau kontradiktif
• Mendiskusikan rumusan masalah untuk bahan diskusi • Mampu mendata informasi yang problematikdan atau kontradiktif dari bacaan
• Mampu merumuskan masalah dari data yang diperoleh untuk bahan diskusi Tes tulis Tes uraian • Tulislah informasi yang bersifat problematik dan kontradiktif yang terdapat pada suatu teks 4 x 40’ Media cetak Berpikir logis dan tanggung jawab


11.3 Membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas Pembacaan teks berita • Mengamati narasumber/model membacakan teks berita kemudian mendiskusikan intonasi,artikulasi,dan ekspresi narasumber/model yang bersangkutan
• Berdiskusi untuk memberikan tanda penjedaaan
• Membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat artikulasi dan volume suara yang jelas serta ekspresi sesuai dengan konteks • Mampu memberi tanda penjedaan dalam teks berita
• Mamapu membacakan teks beritadengan intonasi yan tepat,artikulasi dan volume suarayang jelas serta ekspresi yang sesuai dengan konteks Tes unjuk kerja Uji petik kerja prosedur dan produk • Berilah tanda jeda pada teks berita yang akan kamu baca
• Bacakanlah teks berita tersebut di depan kelas 6 x 40’ Buku teks
Narasumber

Santun dan Cermat


















Standar Kompetensi : Menulis
12. Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman teks berita slogan/poster
Kompetensi Dasar Materi dan Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktiu Sumber Belajar Karakteristik
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
12.1 Menulis rangkuman buku ilmu pengetahuan populer Penulisan rangkuman • Membaca teks
• Mendiskusikanpokok-pokok pikiran menjadi rangkuman
• Membaca buku ilmu pengetahuan populer/penemuan
• Menulis pokok-pokok isi buku
• Menulis rangkuman buku
• Menyunting rangkuman • Mampu menulis pokok-pokok isi buku
• Mampu merangkai pokok-pokok isi buku menjadi rangkuman
• Menyunting rangkuman Penugasan Tugas proyek • Bacalah sebuah buku ilmu pengetahua populer/penemuan kemudian
• Tuliskanpokok-pokok isinya
• Buatlah rangkuman berdasarkan pokok-pokok isi yang kamu baca
• Suntinglah dalam hal kebasaan dan isinya Rangkuman buku yang sudah kamu tulis

4 x 40’ Buku ilmu pengetahuan populer/penemuan Kreatif dan Berpikir logis
12.2 menulis teks berita secara singkat padat dan jelas Penulisan teks berita • Mengamati contoh teks berita
• Berburu berita disekitar sekolah
• Menyusun data-data pokok berita
• Merangkai data pokok-pokok berita menjadi berita yang singkat,padat dan jelas
• Menyunting berita
• Menampilkan berita dalam majalah dinding atau majalah sekolah • Mampu menyusun data pokok berita
• Mampu merangakai data pokok-pokok berita menjadi bertia singkat padat dan jelas
• Mampu menyunting berita Penugasan Tugas proyek • Tulislah data pokok berita yang kamu peroleh berdasarkan pengamatan
• Pengamatan terhadap suatu peristiwa
• Kembangkan data pokok berita menjadi sebuah teks berita
• Suntinglah tulisan berita yang sudah kamu susun 4 x 40’ Lingkungan sekolah
Buku teks
Contoh teks berita Berpikir logis dan Cermat
12.3 Menulis slogan/poster untuk berbagai keperluan dengan pilihan kata dan kalimat yang bervariasi serta persuasi Penulisan slogan/poster • Mengamati bermacam-macam poster kemudaian bertanya jawab tentang jenis-jenis poster
• Membahas bahasa dalam poster
• Menyunting bahasa poster yang salah
• Menulis slogan/poster sesuai dengan konteks
• Menyunting slogan/poster sendiri • Mampu menunjukan jenis-jenis slogan/poster
• Mampu menulis slogan/poster sesuai dengan konteks
• Mampu menyunting slogan/poster Penugasan Tugas proyek • Tunjukan beberapa jenis poster berdasarkan kepreluannya
• Buatlah sebuah slogan/poster sesuai dengan konteks
• Suntinglah/poster yang sudah kamu susun 2 x 40’ Contoh poster
Buku teks yang berisi berbagai slogan/poster Kreatif dan Berpikir logis

















Standar Kompetensi : Mendengarkan
13. Memahami unsur instrinsik novel remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan
Kompetensi Dasar Materi dan Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktiu Sumber Belajar Karakteristik
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
13.1 Mengidentifikasi karakter tokoh novel remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan Pengidentifikasian karakter tokoh • Mendengarkan pembacaan cuplikan novel remaja terjemahan kemudian bertanya jawab mengenai tokoh-tokoh dalam novel
• Mendata tokoh utama dan sampingan dalam novel
• Mengidentifikasi karakter tokoh disertai dengan disertai bukti/alasan yang logis • Mampu mendata tokoh utama dan sampingan dalam coplikan novel
• Mampu mengidentifikasi karakter tokoh disertai bukti/alasan yang logis
Tes tulis Tes uraian • Tunjukan tokoh mana yang termasuk sebagai tokoh utama dengan tokoh pendamping yang terdapat di dalam suatu cuplikan novel!
• Tentukan karakter tokoh disertai dengan bukti/alasan yang logis dalam cuplikan novel yang kamu dengar! 2 X 40’ Buku teks. Perpustakaan, Novel remaja Terjema-han Berpikir logis dan Cermat
13.2 Menjelaskan tema dan latar novel remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan Penjelasan tema dan latar novel • Mendengarkan pembacaan cuplikan novel remaja terjemahan
• Bertanya jawab mengenai ide – ide utama dalam cuplikan novel
• Bertanya jawab mengenai macam – macam latar
• Menganalisis latar cuplikan novel • Mampu menyimpulkan tema cuplikan
• Mampu mendata latar – latar yang ada dalam cuplikan novel Tes tulis

Tes tulis Tes uraian

Tes uraian • Tulis tema cuplikan novel yang kamu dengarkan!
• Tulislah latar disertai dengangan bukticuplikan novel yang kamudengarkan! 4 X 40’ Buku teks. Perpustakaan, Novel remaja Terjema-han Berpikir logis dan Cermat
13.3 Mendeskripsikan alur novel remaja ( asli atau terjemahan ) yang dibacakan Pendeskripsian alur novel remaja • Mendengarkan pembacaan cuplikan novel remaja terjemahan
• Bertanya jawab mengenai struktur alur
• Menganalisis
Thap –tahap alur
• Menentukan alur dengan bukti deskripsi cerita pada setiap tahapanya

• Mampu mendata tahap – tahap alur cerita
• Mampu menentukan alur denagan dengan bukti deskripsi cerita pada setiap tahapannya Tes tulis

Tes tulis Tes uraian

Tes uraian • Tulislah tahap – tahap alur cerita yang terdapat di dalam suatu cuplikan novel yang kamu dengarkan!
• Tulislah alur cuplikan novel yang kamu denagarkan! 2 X 40’ Buku teks. Perpustakaan, Novel remaja Terjema-han Berpikir logis dan Cermat



















Standar Kompetensi : Bebicara
14. Mengapresiasi kutipan novel remaja ( asli atau terjemahan )melalui kegiatan diskusi
Kompetensi Dasar Materi dan Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktiu Sumber Belajar Karakteristik
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
14.1 Mengomentarii kutipan novel remaja (asli atau terjemahan) Cara mengomentari kutipan novel dan implementasinya • Membaca kutipan novel remaja terjemahan. Kemudain bertanya jawab tentang masalah – masalah yang ada dalam kutipan
• Menunjukan keunggulan, kekurangan, pendapat, kritik, ataupun saran dengan alasan yang logis • Mampu mendata masalah – masalah yang perlu dikomentari
• Mampu mengomentari novel dengan alasan yang logis
Observasi Lembar observasi • Datalah masalah – masalah yang terdapat di dalam suatu cuplikan novel yang dapat dikomentari
• Berikan pendapat, kritik, saran, ataupun keunggulan, kelemahan kutipan novel terjemahan yang kamu baca! 2 X 40’ Novel remaja terjema-han, Buku sumber, Buku teks Tanggung jawab dan Santun
14.2 Menanggapi hal yang menarik darikutipan novel remaja ( asli atau terjemahan) Cara menanggapi kutipan novel dan implementasinya • Membaca kutipan novel remaja terjemahan, kemudaian mendiskusikan hal yang menarik dari kutipan novel terjemahan
• Menanggapi komentar teman tentang suatu novel remaja dengan santun • Mampu menyimpulkan tema cuplikan
• Mampu mendata latar – latar yang ada dalam cuplikan novel Observasi Lembar observasi • Kemukakan hal – hal yang terdapat di dalam novel remaja yang kamu baca! Jelaskan pula alasan – alasannya sehingga kamu berpendapat demikian!
• Tanggapilah komentar – komentar temanmu yang isinya menunjukkan menarik tidaknya yang terdapat dalam suatu kutipan novel terjemahan! 4 X 40’ Novel remaja terjema-han, Buku sumber, Buku teks Berpikir logis dan Santun


Standar Kompetensi : Membaca
15. Memahami buku novel remaja ( asli atau terjemahan ) dan antologi puisi
Kompetensi Dasar Materi dan Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktiu Sumber Belajar Karakteristik
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
15.1 Menjelaskan alur cerita, pelaku, dan latar novel ( asli atau terjemahan ) Cara menjelaskan alur, pelaku , dan latar novel serta implementasinya • Membaca kutipan novel terjemahan untuk mendiskusikan alur, pelaku, dan latar dalam kutipan novel terjemahan serta menyimpulkan keterkaitan alur, pelaku, dan latar
• Membaca buku novel terjemahan, kemudian menganalisis alur cerita, pelaku, dan latar novel terjemahan • Mampu menentukan karakter tokoh dengan bukti yang meyakinkan
• Mampu menentu-
kan latar novel dengan bukti yang faktual
• Menganalisis keterkaitan antar unsur intrinsikdalam teks drama

Penugasan Tugas proyek • Bacalah sebuah novel terjemahan kemudian tentukanlah karakter tokoh – tokohnya!
• Buatlah laporan tentang alur ceritanya, pelaku, dan latar novel tersebut.
• Analisislah keterkaitan alur, pelaku, dan latarnya 4 X 40’ Novel remaja terjema-han Berpikir logis dan Cermat
15.2 Mengenali ciri – ciri umum puisi dari bukuantologi puisi Pengenalan ciri – ciri umum puisi. • Membaca puisi – puisi dalam buku antologi puisi, kemudian buku bertanya jawab untuk mendata hal – hal yang khusus dari puisi – puisi dalam antologi
• Mendiskusikan ciri –ciri umum puisi • Mampu mendata hal – hal yang bersifat khusus dari puisi – puisi dalam antologi
• Mampu mengidentifikasi ciri – ciri umum puisi yang terdapat di dalam antologi puisi Penugasan Tugas proyek • Bacalah sebuah buku puisi, lalu buatlah laporan yang berisi data hal – hal yang khusus dari setiap puisi , kemudian simpulkan ciri umum puisi dari antologi tersebut! 4 X 40’ Buku teks, perpustakaan Berpikir logis dan Cermat






Standar Kompetensi : Menulis
16. Mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam puisi bebas
Kompetensi Dasar Materi dan Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktiu Sumber Belajar Karakteristik
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
16.1 Menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai Penulisan puisi bebas dengan pilihan kata yang sesuai • Membaca berbagai puisi, kemudian mendaftar puisi yang akan diangkat sebagai puisi
• Bertanya jawab untuk menentukan puisi yang akan ditulis
• Mengamati objek, mendata objek yang akan dijadikan bahan penulisan puisi
• Mendeskripsikan objek dalam larik – larik puitis
• Menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata yang tepat
• Menyunting sendiri pilihan kata yang terdapat di dalam puisi yang ditulis agar bersifat puitis • Mampu mendata objek yang akan dijadikan bahan menulis puisi
• Menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata yang tepat
• Mampu menyunting sendiri pilihan kata puisi yang ditulis Portofolio Portofolio Tulislah sebuah puisi dengan berdasarkan topik tertentu, dan dengan pilihan kata yang tepat. Suntinglah puisimu sehingga menjadi lebih puitis.
Cermatilah komentar gurumu dan atau temanmu untuk perbaikan puisi yang kamu hasilkan
4 X 40’ Buku teks, Gambar, Foto, Lingku- ngan Kreatif dan Cermat
16.2 Menulis puisi bebas dengan memperhatikan unsur persajakan Penulisan puisi bebas dengan memperhatikan unsur persajakan • Membaca berbagai puisi untuk mendaftar topik yang akan diangkat sebagai puisi
• Bertanya jawab untuk menentukan puisi yang akan ditulis
• Mengamati objek dan mendata objek yang akan dipuisikan • Mampu mendata objek yang akan dijadikan bahan untuk penulisan puisi
• Mampu mendeskripsikan objek dalam larik – larik yang bersifat puitis Portofolio Portofolio Tulislah sebuah puisi dengan berdasarkan topik tertentu, dan dengan persajakan kata yang tepat!
Suntinglah puisimu sehingga menjadi lebih puitis
Cermatilah komentar gurumu dan atau 2 X 40’ Buku teks, Gambar, Foto, Lingku- ngan Kreatif dan Cermat






Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktiu Sumber Belajar Karakteristik
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
• Mendeskripsikan objek dalam larik-larik yang bersipat puitis
• Menulis puisi dengan memperhatikan unsur persajakan
• Menyunting puisi yang ditulis seniri


• Mampu menyunting sendiri ppuisi yang ditulisnya Temmanmu, kemudian tulilskan perasaanmu atas proses penulisan puisi yang kamu lakukan selanjutnya


Mengetahui
Kepala SMPN Mangunjaya,




Drs. Rahmat, M.Pd.
NIP 19630822 198403 1 002

Guru Mata Pelajaran,




Drs. Jakaria
NIP 19591106 198203 1 007

Makalah Periodisasi perkembangan

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan hanya pada Allah SWT sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta beserta isinya. Shalawat serta salam tercurahkan pada Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya yang terakhir, yang telah membawa umatnya pada realisasi kehidupan yang benar menurut Al-Quran dan Al-Sunnah.
Berkat rahmat dan karunianya, serta di dorong kemauan yang keras disertai kemampuan yang ada, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berhubungan dengan ”PERIODISASI PERKEMBANGAN” dalam mata kuliah Psikologi Perkembangan dengan Dosen Nurjanah,S.Ag,M.Si
Kami menyadari sepenuhnya bahwa materi yang di sampaikan dalam makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, karena banyaknya kesulitan yang kami hadapi dalam penyusunan makalah ini.
Namun Alhamdulilah berkat semua kerja keras kami serta bantuan berbagai pihak akhirnya makalah ini bisa terselesaikan yang pada hakikatnya semua ini berkat inayah dan irodah Allah SWT.

Ciamis, …..Oktober 2010

Penulis





A. PENDAHULUAN
Setiap individu yang normal akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan.Hal ini dimulai sejak terjadinya peristiwa konsepsi hingga kelahiran menjadi seorang bayi,kemudian tumbuh kembang sebagai anak-anak,remaja,dewasa dan sampai mati.Semua itu tumbuh kembang dengan berbagai tahapan.
Diantara problematika anak lahir dari ketidakpahaman kita sebagai orangtua.Ketika anak diam,dan mereka menangis pada saat lingkungan mereka kurang ramah.Seharusnya orangtua harus lebih bersimpati pada kehidupan psikisnya.Problema pun tidak hanya terjadi pada anak kecil saja tapi juga pada anak remaja.Orangtua sering tidak mengetahui dengan perubahan-perubahan tingkah laku anak,misalnya yang tadinya patuh menjadi keras kepala dan tidak mengindahkan perintah dari orang tuanya.Selain itu tingkah laku anak berbeda-beda,untuk anak pertama,kedua ataupun anak ketiga dan anak-anak seterusnya.Semua itu harus di ketahui oleh para orangtua.
Banyak hal yang harus kita ketahui tentang dunia anak,baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah.Untuk itu saya tertarik untuk mengangkat permasalah in dengan tema “Periodisasi Perkembangan”.Agar semua orangtua,guru,dan siapapun orang-orang yang berkiprah dalam bidang pendidikan dan perawatan anak,mereka semua harus memahami tahap dan tugas perkembangan anak.






B. PEMBAHASAN
1. Periodisasi Perkembangan
Periodisasi berasal dari bahasa Indonesia yang artinya lingkaran waktu.(Kamus Umum Bahasa Indonesia:740).
Sedangkan perkembangan adalah perubahan secara kualitatif,berkaitan dengan fungsi-fungsi pribadi manusia. Perkembangan seorang individu takkan berlangsung begitu saja.Semuanya melalui sebuah tahap atau fase-fase perkembangan yang berjalan maju dan takkan pernah berjalan mundur. Perkembangan pada individu melibatkan berbagai factor yang saling bertautan satu sama lain. Selama menjalani perkembangan, seorang individu akan melewati suatu fase-fase menuju kesebuah perubahan.Jadi yang dimaksud periodisasi perkembangan adalah suatu tahapan perkembangan dari masa pranatal sampai masa dewasa akhir.
2. Tahap Perkembangan menurut Para ahli
Tahap perkembangan berdasarkan biologi Sekelompok ahli menentukan pembabakan itu berdasarkan keadaaan atau proses pertumbuhan tertentu.
Pendapat para ahli diantaranya :
a. Aristoteles menggambarkan perkembangan individu, sejak anak sampai dewasa itu kedalam tiga tahapan, setiap tahapan lamanya tujuh tahun, yaitu : F Tahap I : Dari 0,0 sampai 7,0 tahun (masa anak kecil atau masa bermain) F Tahap II : Dari 7,0 sampai 14,0 tahun (masa anak, masa sekolah rendah) F Tahap III : Dari 14,0 sampai 21,0 tahun (masa remaja / puberitas, masa peralihan dari usia anak menjadi orang dewasa) Penahapan ini didasarkan pada gejala dalam perkembangan fisik (jasmani). Hal ini dapat dijelaskan bahwa antara tahap I dan tahap II dibatasi oleh pergantian gigi, antara tahap II dan tahap III ditandai dengan mulai berfungsinya organ-organ seksual.
b. Kretcmer mengemukakan bahwa dari lahir sampai dewasa individu melewati empat tahapan, yaitu : F Tahap I: Usia 0,0 hingga 3,0 tahun ; Fukungs (pengisian) periode I : pada fase ini anak kelihatan pendek gemuk. F Tahab II : Usia dari kira-kira 3,0 tahun sampai 7,0 tahun ; Streckungs (rentangan) periode I : pada periode ini anak kelihatan langsing (memanjang / meninggi). F Tahap III : Dari kira-kira 7,0 sampai 13 tahun ; Fukungs periode II : pada masa ini anak kelihatan pendek gemuk kembali. F Tahap IV : Dari kira-kira 13,0 tahun sampai kira-kira 20,0 tahun ; Streckung periode II : pada periode ini anak kembali kelihatan langsing.
c. Ellizabeth Hurlock mengemukakan penadapat perkembangan individu melalui lima tahap, yakni : F Tahap I: Fase Pranatal (sebelum lahir) mulai dari masa konsepsi sampai proses kelahiran, yaitu sekitar 9 bulan atau 280 hari. F Tahap II: Infancy (orok), mulai lahir sampai usia 10 hingga 14 hari. F Tahap III: Baby hood ( bayi) mulai usia 2 minggu sampai 2 tahun F Tahap IV : Childhood (kanak-kanak) mulai 2 tahun sampai masa remaja (puber) F Tahap V : Adolescence / puberty, mulai usia 11 atau13 tahun sampai usia 21 tahun .
3. Tahap-tahap Perkembangan
a. Masa Pra-natal
Masa ini dimana proses pertumbuhan dan perkembangan dimulai sejak masa konsepsi yakni pertemuan antara spermatozoon dengan sel telur yang bakal menjadi calon manusia.Maka jelas bahwa masa Pra-natal itu ditandai dengan terjadinya proses pembentukan sistem jaringan dan struktur organ-organ fisik.Proses perubahan spermatozoon dengan sel telur yang bakal menjadi calon manusia terjadi sangat cepat yaitu pada 9 bulan 10 hari atau 42-43 minggu masa kehamilan.Kondisi janin dalam masa kehamilan itu begitu rentan terhadap pengaruh lingkungan hidupnya,bagaimana ibunya menjaga kesehatan,kebiasaan dan prilaku baik dan buruknya.Apabila kondisi fisologis dan kondisi psikologis ibunya baik pada saat kehamilan akan membuat individu tumbuh kembang sebagai anak yang baik.Namun sebaliknya apabila kondisi yang penuh konflik antara suami dan istri,kesehatan yang kurang baik,banyak menghisap rokok dan lain sebagainya,maka bayi yang akan dilahirkan memiliki ganguan mental dimasa perkembangan berikutnya.
b. Masa bayi dan Anak Tiga tahun Pertama (Atitama/Toddler)
Melalui masa yang cukup lama yaitu 9 bulan 10 hari menyebabkan ia merasa telah siap untuk dilahirkan ke dunia ini.Pada saat dilahirkan seorang bayi menangis untuk menandakan berfungsinya perasaan dan panca indranya untuk beradaptasi diri dengan lingkungan hidupnya yang baru.
Kemudian seorang bayi mengalami pertumbuhan dan perkembangan selama masa pengasuhan,pemeliharaan dan bimbingan dari orangtuanya.Pada masa ini si anak akan belajar untuk mengembangkan keterampilan motoriknya,seperti merangkak, berdiri, berjalan, melompat, dan berlari. Kegiatan ini sangat menyenangkan pada masa ini.Dengan demikian masa bayi dan anak usia 3 tahun ini ditandai dengan dapatnya anak mengembangkan keterampilan motorik,kreativitas,bakat,dan kemampuan sosialnya.
c. Masa Anak-Anak Awal
Usia yang tergolong pada usia anak-anak adalah pada 4-5 tahun,11 bulan.Masa anak ini ditandai dengan kemandirian,kemampuan kontrol diri (selfconrol) dan hasrat untuk memperluas pergaulan dengan anak-anak yang sebayanya.Walaupun masih terikat dan terfokuskan diri pada hubungan dengan orangtua atau keluarga.Pergaulan yang makin luas ini mengurangi kelekatan emosi (atatchment) dengan orangtua,mengurangi egosentrisme,mengurangi sifat irasional.Karena pada pergaulan ini masing-masing anak saling mengkritik,mencela,dan mungkin akan terjadi konflik,pertengkaran,yang kemudian diikuti dengan proses kompromi,adaptasi norma-norma sosial yang baru.Masa anak-anak awal ini masih ditandai dengan kegiatan bermain sendiri maupun kelompok teman sebayanya.Kegiatan bermainpun tetap dibawa sampai masa remaja namun yang membedakannaya adalah karakteristik fase perkembangannya.Permainan sangat bergunan bagi pengembangan kepribadian dan pengembangan psikomotor halus dan kasar.
d. Masa Usia Tengah (Middle Childhood)
Anak usia 7-9 tahun yang biasanya duduk di bangku sekolah dasar kelas 1,2,atau 3 sedang dalam fase konkrit.Meraka akan mampu untuk mengerjakan soal matematika seperti penambahan,pengurangan,perkalian yang sangat sederhana.Untuk tugas yang rumit anak akan menemui kesulitan,kecuali anak-anak yang mempunyai kemampuan melebihi anak-anak seusianya.
Anak-anak usia tengah ini lebih dikompakkan dengan bermain dengan anak-anak yang sejenisnya.Anak-anak ini mulai mengembangkan kepribadian seperti pembentukan konsep dari mulai fisik,sosial,dan akademis,guns menopang perkembangan harga diri,percaya diri dan efikasi diri.
e. Masa Anak Akhir (Late Childhood)
Masa ini sekitar umur 10-12 tahun,fase ini ditandai dengan anak-anak mulainya berpacaran walaupun tidak atau belum serius.Mereka merasa memiliki rasa keterkaitan antara lawan jenis.Hal ini mendorongnya untuk mengadakan hubungan pergaulan lintas jenis kelamin (heterosexualitas relationship).
f. Masa Remaja (Adolescence)
Masa remaja adalah masa transisi untuk menuju masa dewasa.Ciri pertumbuhan masa remaja ini ditandai dengan pertumbuhan fisik yang relatif cepat,sehingga oragan fisik mencapai taraf kematangan yang memungkinkan untuk bereproduksi secara sempurna.Konsekuensi dari perubahan fisk ini adalah apabila meraka melakukan hubungan seksual akan mengakibatkan kehamilan pada perempuan.Oleh karena itulah para orangtua harus banyak mewaspadai segala tingkah laku anak-anaknya ketika anaknya telah memasuki masa remaja.Pada masa ini remaja mulai merasa tidak mau dikekang oleh aturan keluarga.Mereka dimasa remaja ini ingin mencari jati diri mereka masing-masing.Cara berfikir mereka itu cenderung egosentris dan sulit memahami pola pikir orang lain.Secara umum yang tergolong masa remaja itu adalah anak usia 13-21 tahun.Ciri lain dari masa remaja itu adalah sifat pemberontak,progresif yang cenderung ingin mengubah kondisi yang mapan.Apabila sifat ini terarah dengan baik,maka mereka akan dapat menjadi pemimpin yang baik dimasa depan.Sebaliknya bila tidak terbimbing akan merusak tatanan dan nilai-nilai sosial masyarakat.
g. Masa Dewasa Muda (Young Adulthood)
Yang tergolong dewasa muda adalah mereka yang berumur 22-40 tahun.Dilihat dari sisi kognitifnya mereka telah lulus sekolah menengah umum dan memasuki dunia perguruan tinggi,lalu segera mengembangkan karier sesuai dengan minat-bakatnya.Apabila tidak melanjutkan ke universitas mereka biasanya langsung bekerja untuk meniti jenjang karier.Kemudian mereka menempuh hidup baru yaitu membina rumah tangga dengan pasangan hidup yang telah dijalin semasa remajanya dulu atau yang ditemukan semasa bekerja.Dimasa moderen ini banyak ibu rumah tangga yang menjadi wanita karier.Akibat hal ini menimbulkan dilema keluarga.Pasangan muda yang bisa melewati masalah ini akan hidup bahagia,mampu mencukupi ekonomi,membesarkan dan mendidik anak dengan baik.Namun bagi yang tak mampu menyesuaikan diri dengan baik,justru menyebabkan konflik,pertengkaran,pisah-ranjang,bahkan sampai terjadi perceraian suami-istri.Akibatnya anak-anak tak memperoleh kasih sayang,terlantar dan tumbuh tanpa arah tujuan yang jelas.
h. Masa Dewasa Tengah (Middle Adulthood)
Masa ini adalah masa yang penuh tantangan,karena kondisi fisik mereka mulai mengalami penurunan.Untuk perempuan mulai mengalami menopause (potensi untuk mengandung dan melahirkan anak tak mungkin lagi.Bagi laki-laki,merasa bahwa dirinya mulai tua.Tuntunan sosial yang menuntut agar mereka tampil prima dan kuat mengakibatkan mereka tidak dapat menerima keadaannya sendiri,sehingga cenderung melakukan aktivitas eksperimen-eksperimen seksual dengan pasangan yang lebih muda.Sebaliknya mereka yang mampu mencapai kepribadian yang terintegrasi tak akan menemui hambatan yang berarti.Justru akan bersikap dan bertindak bijaksana dan akan membimbing anak-anaknya agar dapat menjadi orang yang berhasil dan beranggungjawab.Masa dewasa tengah dalam kehidupan kariernya mencapai puncak prestasinya.
i. Masa Dewasa Akhir (Late Adulthood)
Masa ini dimana setiap individu akan memasuki masa kematian.Kenyataanlah yang mengharuskan mereka untuk menjdi tua meskipun tak ada seorangpun yang menginginkannya.Sebagian besar mereka memiliki kondisi fisik yang sehat dan aktif dalam berkaryanya.Namun dalam melakukan kegitana fisik mereka cenderung mudah lelah,dan waktu reaksi terhadap stimulus tergolong lambat.Apalagi yang bekerja menggunakan intelektual,maka kegiatan fisik cenderung dikurangi frekuensinya.
Memasuki masa pensiun mereka mengalami penurunan ekonomi,tapi berbeda untuk mereka yang memiliki perusahaan.Orang-orang dewasa akhir mengalami perasaan kesepian dan kesendiriaan.Lebih-lebih bagi yang telah ditinggal mati oleh pasangan hidupnya maka mereka makin merasa stress dan depresi.Dalam keadaan ini membuat mereka merasa bijaksana guna mempersiapkan diri agar dapat mati secara terhormat,dengan cara lebih mendekatkan diri terhadap Tuhan.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan adalah hereditas dan lingkungan.setiap individu yang dilahirkan ke dunia membawa hereditas tertentu yang artinya bahwa setiap karakteristik individu diperoleh melalui pewarisan dari pihak orangtuanya.Karakteristik tersebut menyangkut fisik (seperti struktur tubuh,warna kulit,dan bentuk rambut) dan psikis atau sifat-sifat mental (seperti emosi,kecerdasaan,dan bakat).Hereditas merupakan aspek individu yang bersifat bawaan dan memiliki potensi.Seberapa jauh perkembangan individu itu terjadi dan bagaimana kualitas perkembangannya,tergantung pada kualitas hereditas dan lingkungan yang memppengaruhinya.Lingkungan merupakan faktor penting disamping hereditas yang menentukan perkembangan individu.Lingkungan itu meliputi fisik,psikis,sosial,dan religius.Faktor interaksi antara genetis dengan lingkungannya.Yang artinya perkembangana salah seorang tidak akan maksimal jika hanya mengandalkan salah satu faktor saja.Karena itu,keduanya harus dipersatukan demi mengupayakan dan memaksimalisis perkembangan seseorang.Sehingga memungkinkan perkembangan fisiologis maupun psikologis (potensi,bakat,kecerdasaan dan kepribadian) seseorang berhasil sempurna.
5. Aspek-aspek perkembangan
a. Aspek Fisik
Fisik manusia adalah sistem organ yang kompels dan sangat mengagumkan.Semua organ ini terbentuk dimulai dari periode pranatal.Proses perkembangan fisik ditandai dengan perubahan ukuran organ fisik eksternal (tangan,kaki,badan) yang makin membesar,memanjang,melebar,atau makin tinggi.Selain itu perubahan internal ditandai dengan makin matangnya sistem syaraf dan jaringan sel-sel yang makin kompels,sehingga mampu meningkatkan kapasitas hormon,kelenjar maupun keterampilan motoriknya.
Dalam pembahasan perkembangan fisik ini,Kuhlen dan Thompson (Hurlock,1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek,yaitu:
1) Sistem syaraf,yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi.
2) Otot-otot,yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik.
3) Kelenjar endokrin,yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru,seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan,yang sebagaian anggotanya terdiri atas lawan jenis.
4) Struktur fisik tinggi,berat,dan fisik/tubuh,yang meliputi tinggi,berat,dan proporsi.
Otak adalah salah satu aspek fisiologis yang sangat penting bagi kehidupan manusia,karena itu otak sangat menentukan bagi perkembangan individu lainnya,baik itu keterampilan motorik,intelektual,emosional,sosial,moral maupun kepribadian.Pertumbuhan otak yang normal (sehat) berpengaruh positif bagi perkembangan aspek-aspek lainnya.Sedangkan apabila pertumbuhannya tidak normal (karena pengaruh penyakit atau kurang gizi) cenderung sakan menghambat perkembangan aspek-aspek tersebut.
b. Aspek Kognitif
Optimalisasi perkembangan kognitif dipengaruhi oleh kematangan fisiologis,terutama pada bayi maupun anak-anak.Seorang anak akan dapat melakukan koordinasi gerakan tangan,kaki maupun kepala secara sadar,berkembang secara memadai.Artinya kemampuan kognitif harus diiringi dengan kematangan fisiologis,sehingga perkembangan kognitif makin baik dan koordinatif.
c. Aspek Psikososio-emosional
Manusia adalah makhlul sosial (homosocio-politicion).Dalam mengembangkan kehidupannya manusia dituntut untuk dapat mengembangkan kemampuan menyesuaikan diri,yaitu dengan berhubungan dengan yang lainnya.Sebab interaksi terjadi dengan adanya pertukaran informasi tentang pengetahuan,adat-istiadat,kebiasaan dan budaya.Keberhasialn dalam menyesuaikan diri akan menyebabkan perkembangan kepribadian yang sehat.Sebaliknya,ketidakmampuan bertinteraksi akan membuat seseorang mengalami kehidupan yang terasing,rendah diri,pesimis,dan takut.Akibatnya akan mempengaruhi krisis kepribadian (personality crisis).
d. Perkembangan Inteligensi
Inteligensi bukan suatu yang bersifat kebendaan,melainkan suatu fiksi ilmiah untuk mendeskripsikan perilaku individu yang berkaitan dengan kemampuan intelektual.Tingkah laku inteligensi adalah produk (hasil) dari penerapan strategi berfikir,mengatasi masalah-masalah baru secara kreatif dan cepat,dan penyesuaian terhadap konteks dengan menyeleksi dan beradaptasi dengan lingkungan.Hasil pengukuran inteligensi terhadap sampel yang dipandang mencerminkan populasinya,maka dikembangkan suatu sistem norma ukuran kecerdasan sebagai berikur:
IQ (INTELLIGENCE QUOTION) KLASIFIKASI
140 – ke atas
130 - 139
120 – 129
110 – 119
90 – 109
80 – 89
70 – 79
50 – 69
49 – ke bawah Jenius
Sangat Cerdas
Cerdas
Diatas Normal
Normal
Dibawah Normal
Bodoh
Terbelakang (Moron/Debil)
Terbelakang (Imbecile/dan Idiot)

e. Perkembangan Emosi
Perkembangan emosi adalah warna afektif yang menyertai setiap keadaan atau prilaku individu.Yang dimaksud warna afektif disini adalah perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada saat mengalami suatu situasi tertentu.
Ciri-ciri emosi adalah:
1) Lebih bersifat subjektif daripada peristiwa psikologis lainnya,seperti pengamatan dan berfikir.
2) Bersifat fluktuatif (tidak tetap)
3) Banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indra.
Pengeleompokan emosi dikelompokan kedalam dua bagian:
1) Emosi sensoris yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar terhadap tubuh,seperti rasa dingin,manis,sakit,lelah,kenyang dan lapar.
2) Emosi psikis yaitu emosi yang mempunyai alasan-alasan kejiwaan.Yang termasuk emosi ini adalah: Perasan Intelektual,perasaan sosial,perasaan susila,perasaan keindahan,perasaan ketuhanan.
f. Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain.Bahasa yaitu faktor hakiki yang membedakan manusia dan hewan.Bahasa sangat erat kaitannya dengan perkembangan berfikir individu,perkembangan individu terlihat dari perkembangan bahasanya yaitu kemampuan membentuk pengertian,menyusun pendapat,dan menarik kesimpulan.Perkembangan pikiran dimulai pada usia 1,6-2,0 tahun.Yaitu pada saat anak dapat menyusun kalimat dua atau tiga kata.Laju perkembangan itu sebagai berikut:
1) Usia 1,6 tahun,anak dapat menyusun pendapat positif,seperrti: “bapak makan”.
2) Usia 2,6 tahun,anak dapat menyusun pendapat negatif (menyangkal) seperti: “bapak tidak makan”.
3) Pada usia selanjutnya anak dapat menyusun pendapat seperti: kritikan,keragu-raguan,dan menarik kesimpulan analog seperti (anak melihat ayahnya tidur karena sakit,pada waktu yang lain anak melihat ibunya tidur,dia akan mengatakan bahwa ibu tidur karena sakit).

g. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial adalh pencapaian kematangan dalam hubungan sosial.Dapat dikatakan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok,moral,dan tradisi.Anak dilahirkan belum bersifat sosial,dia belum memiliki kemampuan untuk bergaul dengan orang lain.Untuk mencapai kematanagn sosial,anak harus belajar tentang cara-cara menyesuaikan diri dengan orang lain.Kesempatan ini diperoleh dari berbagai kesempatan bergaul dengan orang dilingkungannya,baik orngtua,saudara,teman sebaya atau orang dewasa lainnya.Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orangtua terhadap anak dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial atau norma-norma sosial.Proses bimbingan orangtua ini lazim disebut sosialisasi.
Sosialisasi dari orangtua ini sangatlah penting bagi anak,karena dia masih terlalu muda dan belum memiliki pengalamanuntuk membimbing perkembangannya sendiri ke arah kematangan. J.Clausen (Ambron, 1981:221)
h. Perkembangan Kepribadian
Kepribadian seseorang itu relatif konstan,namun dalam kenyataan sering ditemukan bahwa perubahan kepribadian itu dapat dan mungkin terjadi.Perubahan itu terjadi pada umumnya lebih dipengaruhi oleh faktor lingkungan daripada faktor fisik.Perubahan ini sering terjadi pada anak daripada orang dewasa.Kelainan kepribadian bisanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang kurang baik,maka sebagai upaya pencegahan sebaiknya keluarga banyak menciptakan iklim baik dalam lingkungan agar mempermudah kepada anak untuk mengembangkan potensi atau tugas-tugas perkembangan secara optimal.
Fenton (E.Hurlock,1956) mengklasifikasikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kepribadian ke dalam tiga katagori,yaitu:
1) Faktor organik, seperti: makanan,obat,infeksi,dan gangguan organik.
2) Faktor lingkungan sosial budaya, seperti: pendidikan,rekreasi,dan partisipasi sosial.
3) Faktor dari dalam individu itu sendiri, seperti: tekanan emosional,identifikasi terhadap orang lain,dan imitasi.

i. Perkembangan Moral
Istilah moral berasal dari kata lain “mos” (Moris),yang berarti adat istiadat,kebiasaan,peraturan/nilai-nilai atau tatacara kehidupan.Sedangkan moralitas adalah kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan,nilai-nilai atau prinsif moral.Seseorang dapat dikatakan bermoral apabila tingkah laku orang tersebut sesuai dengan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi oleh kelompok sosialnya.Perkembangan moral seseorang banyak dipengaruhi oleh lingkungannya.Anak memperoleh nilai-nilai moral dari lingkungannya,terutama dari orangtuanya.Dalam mengembangkan moral anak,peranan orangtua sangatlah penting,terutama pada waktu anak masih kecil.
Perkembanagn moral anak dapat berlangsung melalui beberapa cara,sebagai berikut:
1) Pendidikan langsung: penanaman tentang tingkah laku yang benar dan salah,atau baik dan buruk oleh orangtua,guru atau orang dewasa lainnya.
2) Identifikasi: meniru penampilan atau meniru penampilan atau tingkah laku moral seseorang yang menjadi idolanya (seperti orangtua,guru,kiai,artis,atau orang dewasa lainnya)
3) Proses coba-coba: dengan cara mengembangkan tingkah laku moral secara coba-coba.Tingkah laku yang mendatangkan pujian akan terus dikembangkan.Sementara tingkahlaku yang mendatangkan hukuman akan dihentikan.
4) Perkembangan Kesadaran Beragama
Manusian dainugrahi fitrah untuk mengenal Alloh dan melakukan ajaran-Nya.Karena memiliki fitrah in manusia dijuluki sebagai ‘Homo Devinans”,dan “Homo Religious”,yaitu makhluk yang bertuhan atau beragama.Proses perkembangan anak beragama sangat bergantung kepada proses pendidikan yang diterimanya.Hal ini sebagaimana yang telah dinyatakan oelh Nabi Muhamad SAW: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah,hanya karena orangtuanyalah,anak itu menjadi yahudi,nasrani,atau majusi”.Hadis ini mengisyaratkan bahwa faktor lingkungan (terutama orangtua) sangat berperan dalam mempengaruhi perkembangan fitrah keberagamaan anak.Perkembangan beragama seseorang dipengaruhi oelh faktor pembawaan dan lingkungan.


6. Karakteristik Setiap Fase Perkembangan
a. Karakteristik perkembangan pada fase orok
Masa orok adalah masa perkembangan paling pendek,yang dimulai dari lahir sampai usia 2 minggu.Masa in dibagi menjadi dua masa,yakni masa Pertunate yang berlangsung selama 15-30 menit pertama sejak lahir sampai tali pusatnya digunting,dan masa Neonate yang berlangsung sejak tali pusat digunting sampai usia 2 minggu.
Fase orok mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1) Perkembangan fisik: umumnya beratbadan bayyi 3,5 kg dan panjangnya 50 cm.Untuk laki-laki biasanya lebih berat dibanding dengan perempuan,kepalanya kira-kira ¼ dari panjang badan.Pernapasan,makan,dan pembuangan selama lahir melalui plasenta.Denagn jerit tangis pada waktu lahir,paru-paru berkembang dan pernapasanpun dimulai.
2) Kegiatan-kegiatan orok: Kegiatan menyeluruh yang mencakup kegiatan umum dari seluruh badan.apabila tangan kirinya dicubit,maka ia akan menangis apabila rangsangan itu terlalu kuat.Kegiatan khusus ini mencakup kegiatan refleks yang merupakan respon yang tidak disadari terhadap perangsang tertentu,kebanyakan refleksi tersebut bersifat jasmaniah,seperti bersin,mengisap jari dll.
3) Vokalisasi:awal terjadi pada saata anak menangis pada waktu dilahirkan,tangisan ini berfungsi untuk mengembangkan paru-paru sehingga memungkinkan pernapasan dan penyediaan oksigen yang vukup bagi darah.Sesekali bayi menghembuskan nafas yang menyerupai pernapasan yang berat.Ini tidak ada arti apa-apa,suara itu perlahan-lahan menjadi kuat dan akhirnya berkembang menjadi mengoceh yang selanjutnya menjadi bercakap.
4) Perkembangan kepribadaian: faktor kepribadaian dipengaruhi oleh faktor kebakaan,selain ini juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan terutama kasih sayang ibu.Masa ini adalah masa “Sense of trust”,yaitu kepercayaan akan kasih sayang orangtua,terutama ibu,yang dapat mempertahankan hidupnya.Masa ini ditandai oleh ketergantungan yang penuh kepada orangtua dengan cara kasih sayang.
b. Fase bayi
Masa bayi dimulai sejak berakhirnya masa oroksampai akhirnya tahun kedua dari kehidupan. Masa bayi ini memiliki ciri-ciri perkembangan fisik, intelegensi, emosi, bahasa,bermain,pengertian,kepribadian,moral, dan kesadaran beragama.

c. Fase Prasekolah
Fase prasekolah merupakan perkembangan individu sekitar 2-6 tahun,ketika anak mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria atau wanita,dapat mengatur diri dalam buang air,dan mengenal beberapa hal yang dianggap berbahaya.
d. Fase Anak sekolah
Karakteristik anak disini adalah anak sudah bisa menyelesaikan masalh yang sederhana (problem solving).Dalam masa ini anak sudah bisa membaca dan gemar dalam mendengarkan cerita sehingga pembendaharaan kata semakin banyak,selain itu dimasa ini anak banyak bertanya.Anak usia ini sudah pandai bersosialisai dengan lingkungannya,sehingga mereka sudah banyak mempunyai teman sebayanya.Anak sudah bisa membedakan mana yang salah dan mana yang benar.
e. Fase Remaja
Kriteria yang sering digunakan untuk menentukan permulaan masa puber adalah haid yang pertama kali pada anak perempuan dan basah malam pada anak laki-laki.perkembangan seksual mengubah emosi remaja,perasaan baru yang muncul seperti cinta,rindu,dan keinginan lebih intim dengan lawan jenisnya.
Ada empat perubahan tubuh yang utama pada masa puber, yaitu:
• Perubahan besarnya tubuh.
• Perubahan proporsi tubuh.
• Pertumbuhan ciri-ciri seks primer.
• Perubahan pada ciri-ciri seks sekunder.





C. KESIMPULAN
Periodisasi perkembangan adalah suatu tahapan perkembangan dari masa pranatal sampai masa dewasa akhir. Tahapan perkembangan menurut pendapat para ahli diantaranya :
1. Aristoteles menggambarkan perkembangan individu, sejak anak sampai dewasa itu kedalam tiga tahapan.
2. Kretcmer mengemukakan bahwa dari lahir sampai dewasa individu melewati empat tahapan.
3. Ellizabeth Hurlock mengemukakan penadapat perkembangan individu melalui lima tahap
Tahap-tahap Perkembangan: Masa Pra-natal.Masa ini dimana proses pertumbuhan dan perkembangan dimulai sejak masa konsepsi yakni pertemuan antara spermatozoon dengan sel telur yang bakal menjadi calon manusia. Masa bayi dan Anak Tiga tahun Pertama (Atitama/Toddler).Melalui masa yang cukup lama yaitu 9 bulan 10 hari menyebabkan ia merasa telah siap untuk dilahirkan ke dunia ini. Kemudian seorang bayi mengalami pertumbuhan dan perkembangan selama masa pengasuhan,pemeliharaan dan bimbingan dari orangtuanya.Masa Anak-Anak Awal.Usia yang tergolong pada usia anak-anak adalah pada 4-5 tahun,11 bulan.Masa anak ini ditandai dengan kemandirian,kemampuan kontrol diri (selfconrol) dan hasrat untuk memperluas pergaulan dengan anak-anak yang sebayanya.Masa Usia Tengah (Middle Childhood).Anak usia 7-9 tahun yang biasanya duduk di bangku sekolah dasar kelas 1,2,atau 3 sedang dalam fase konkrit.Masa Anak Akhir (Late Childhood).Masa ini sekitar umur 10-12 tahun,fase ini ditandai dengan anak-anak mulainya berpacaran walaupun tidak atau belum serius.Mereka merasa memiliki rasa keterkaitan antara lawan jenis.Masa Remaja (Adolescence).Masa remaja adalah masa transisi untuk menuju masa dewasa.Ciri pertumbuhan masa remaja ini ditandai dengan pertumbuhan fisik yang relatif cepat,sehingga oragan fisik mencapai taraf kematangan yang memungkinkan untuk bereproduksi secara sempurna.Masa Dewasa Muda (Young Adulthood).Yang tergolong dewasa muda adalah mereka yang berumur 22-40 tahun. Masa Dewasa Tengah (Middle Adulthood).Masa ini adalah masa yang penuh tantangan,karena kondisi fisik mereka mulai mengalami penurunan. Masa Dewasa Akhir (Late Adulthood).Masa ini dimana setiap individu akan memasuki masa kematian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan adalah hereditas dan lingkungan. Faktor interaksi antara genetis dengan lingkungannya.
Aspek-aspek perkembangan:Aspek Fisik, Aspek Kognitif, Aspek Psikososio-emosional, Perkembangan Inteligensi, Perkembangan Emosi, Perkembangan Bahasa, Perkembangan Sosial, Perkembangan Kepribadian, Perkembangan Moral.
















DAFTAR PUSTAKA
Dariyo, Agoes. 2007. Psikologi Perkembangan Anak Tiga tahun pertama (Psikologi Atitama). Bandung
Poedarminta. 1976. Kamus Umum Bahasa indonesia.Jakarta: PN Balai Pustaka
Yusuf, Syamsu. 2008. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung:























PERIODISASI PERKEMBANGAN
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Psikologi perkembangan
Dosen : Nurjanah, S.Ag. M.Si










Disusun oleh :
Pifit Muflihaini

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU MI
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM

Kompetensi Guru Profesional

KOMPETENSI GURU PROFESIONAL
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Profesi Keguruan
Dosen : Dra.Hj. Ikah Atikah,M.Pd









Disusun oleh :
Eva Solihat
Iis
Nita
Pifit Muflihaini

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU MI
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan hanya pada Allah SWT sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta beserta isinya. Shalawat serta salam tercurahkan pada Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya yang terakhir, yang telah membawa umatnya pada realisasi kehidupan yang benar menurut Al-Quran dan Al-Sunnah.
Berkat rahmat dan karunianya, serta di dorong kemauan yang keras disertai kemampuan yang ada, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berhubungan dengan ”PROFESI KEGURUAN” dalam mata kuliah PROFESI KEGURUAN dengan Dosen Dra.Hj. Ikah Atikah,M.Pd.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa materi yang di sampaikan dalam makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, karena banyaknya kesulitan yang kami hadapi dalam penyusunan makalah ini.
Namun Alhamdulilah berkat semua kerja keras kami serta bantuan berbagai pihak akhirnya makalah ini bisa terselesaikan yang pada hakikatnya semua ini berkat inayah dan irodah Allah SWT.

Ciamis, …..Oktober 2010

Penulis





A. PENDAHULUAN
Dalam setiap studi tentang ilmu kependidikan,persoalan yang berkenaan dengan guru dan jabatan guru seringkali disinggung,bahkan menjadi salah satu pokok bahasan yang mendapat tempat tersendiri.Dengan semakin berkembangnya kemajuan kependidikan dan kebutuhan guru yang semakin meningkat,baik dalam mutu maupun jumlahnya.Bisa kita lihat,bahwa program pendidikan guru mendapat prioritas paling pertama dalam program pembangunan pendidikan di negeri kita ini.
Oleh karena itu,perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh bagaimana memberikan prioritas yang tinggi kepada guru.Sehingga mereka dapat memperoleh kesempatan untuk selalu meningkatkan kemampuannya melaksanakan tugas sebagai guru.Agar dapat meningkatkan keterlibatannya dalam melaksanakan tugas sebagai guru,guru harus memahami,menguasai,dan terampil menggunakan sumber-sumber belajar baru didirinya dan menuntut pada kompetensi yang serasi dengan tugasnya,sehingga guru dapat melaksanakan tugasnya secara profesional.
Maka dari itu,sejalan dengan hakikatdan makna yang terkandung dalam topik diatas,masalah pokok yang akan dibahas dalam makalah ini adalah Kompetensi Guru Profesional.








B. PEMBAHASAN

1. Pengertian Kompetensi Guru Profesional
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (WJS Purwadarminta.1986) kompetensi berarti kewenangan,kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal.Pengertian dasar kompetensi merupakan kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya. Guru adalah suatu profesi, dimana sebelum ia bekerja sebagai guru, terlebih dahulu dididik dalam suatu lembaga pendidikan keguruan, yang didalamnya ia bukan hanya belajar ilmu pengetahuan bidang studi yang akan diajarkan dan ilmu serta metode mengajar, tapi juga dibina agar memiliki kepribadian sebagai guru. Profesional adalah suatu bidang pekerjaan yang memerlukan beberapa bidang ilmu yang secara sengaja harus dipelajari dan kemudian diaplikasikan bagi kepentingan umum. Dengan kata lain sebuah profesi rnemerlukan kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan profesinya. Pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu.
Kompetensi profesional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil.
2. Persyaratan profesional guru
Dalam melaksanakan kewenangan profesionalnya guru dituntut memiliki kemampuan atau kompetensi yang beraneka ragam.Namun,sebelum dibahas selanjutnya tentang jenis-jenis kompetensi terlebih dahulu dipaparkan persyaratan profesional,antara lain sebagai berikut:
a. Menuntut adanya ketrampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam
b. Menekankan pada satu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya
c. Menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai
d. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya
e. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan
f. Memiliki kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
g. Memiliki objek layanan yang tetap yakni peserta didik
h. Diakui oleh masyarakat

3. Kompetensi guru yang profesional
Seperti yang telah kita ketahui bersama tentang pengertian kompetensi,kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,keterampilan dan prilaku yang harus dimiliki,dihayati dan dikuasai oleh guru untuk dapat melaksanakan tugas-tugas profesionalnya.Rumusan kompetensi ini mengandung tiga aspek:
a. Kemampuan,pengetahuan,kecakapan,sikap,sifat,pemahaman,apresiasi dan harapan yang menjadi ciri dan karakteristik seseorang dalam menjalankan tugas.Aspek ini menunjuk pada kompetensi sebagai gambaran substansi ideal yang seharusnya dikuasai atau dipersyaratkan untuk dikuasai oleh guru dalam menjalankan pekerjaannya.Dengan demikian seseorang dapat dipersiapkan atau belajar untuk menguasai kompetensi tertentu sebagai bekal ia bekerja secara profesional.
b. Ciri dan karakteristik kompetensi yang digambarkan dalam aspek pertama itu tampil nyata dalam tindakan,tingkah laku dan unjuk kerjanya.Aspek ini merujuk pada kompetensi sebagai gambaran unjuk kerja nyata yang tampak pada kualitas pola pikir,sikap dan tindakan seseorang dalam menjalankan pekerjaannya.Seseorang dapat berhasil menguasai secara teoritik seluruh aspek material kompetensi yang diajarkan dan dipersyaratkan.Namun begitu jika praktek sebagai tindakan nyata saat menjalankan tugas atau pekerjaannya tidak sesuai dengan standar kualitas yang dipersyaratkannya maka ia tidak dapat dikatakan sebagai seseorang yang berkompetensi.
c. Hasil unjuk kerjanya itu memenuhi suatu kriteria standar kualitas tertentu.Aspek ini merujuk pada kompetensi sebagai hasil dari unjuk kerja.Kompetensi seseorang mencirikan prilaku serta mahir dalam menjalankan tugas untuk menghasilkan tindakan kerja yang efektif dan efisien.Hasilnya merupakan produk dari kompetensi seseorang dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya.Sehingga pihak lain dapat menilai seseorang apakah dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya berkompeten dan profesional atau tidak.

4. Kompetensi yang harus dimiliki guru
Kompetensi guru diperlukan untuk dapat menjalankan profesi. Dalam masyarakat yang kompleks seperti masyarakat yang sudah maju dan modern, profesi menuntut kemampuan membuat keputusan yang tepat dan kemampuan membuat kebijaksanaan yang tepat pula. Untuk itu diperlukan banyak keterangan yang lengkap agar tidak menimbulkan kesalahan yang dapat merugikan diri sendiri dan masyarakat Oleh kerena itu, seorang guru harus memiliki standar kompetensi sesuai dengan tuntutan profesi guru dan tujuan pendidikan nasional.
Sorang guru yang mendidik banyak siswa dan siswi di sekolah harus memiliki kompetensi.Kompentensi yang harus dimiliki diantaranya adalah :
a. Kompetensi Pedagogik
Pengembangan dan peningkatan kualitas guru selama ini diserahkan pada guru itu sendiri.Jika guru itu mengembangkan dirinya sendiri,maka guru itu akan berkualitas,karena ia senantiasa meningkatkan kualitasnya sendiri.Idealnya pemerintah,serta satuan pendidikan memfasilitasi guru untuk mengembangkan kemampuan bersifat kognitif berupa pengertian dan pengetahuan,afektif berupa sikap dan nilai,maupun performansi berupa perbuatan-perbuatan yang mencerminkan keterampilan dan sikap.Dukangan yang demikian sangat penting karena dengan cara ini akan meningkatkan kemampuan pedagogik bagi guru.Kompetensi pedagigik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik.Kompetensi ini meliputi:
1) Pemahaman terhadap peserta didik:
• Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip perkembangan kognitif.
• Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip perkembangan kepribadian.
• Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
2) Perencanaan pembelajaran
• Memahami landasan pendidikan
• Menerapkan teori belajar dan pembelajaran
• Menentukan strategi pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik,kompetensi yang akan dicapai dan materi ajar
• Menyusun rencana pembelajaran sesuai strategi yang dipilih
3) Pelaksanaan Pembelajaran
• Menata latar pembelajaran
• Melaksanakan pembelajrana yang kondusif
4) Mengevaluasi hasil belajar
• Merencanakan dan melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar secara berkesinambungan
• Menganalisis hasil evaluasi proses belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar
• Memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum
5) Pengembangan peserta didik untuk mengatualisasikan potensi yang dimiliki
• Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi akademik
• Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik





b. Kompetensi Kepribadian
Setiap perkataan,tindakan,dan tingkah laku positif akan meningkatkan citra dan kepribadian seseorang,selama hal itu dilakukan dengan penuh kesadaran.Kepribadian disebut sebagai sesuatu yang abstrak,sukar dilihat secara nyata,hanya dapat diketahui lewat penampilan,tindakan,dan ucapan ketika menghadapi suatu persoalan(Zakiah drajat 1980). Kepribadian mencakup semua unsur,baik pisik maupun psikis.Sehingga dapat diketahui bahwa setiap tindakan dan tingkah laku seseorang merupakan cerminan dari kepribadian seseorang.Apabila nilai kepribadian seseorang naik,maka akan naik pula kewibawaan orang tersebut.Tentu dasarnya adalah ilmu pengetahuan dan moral yang dimilikinya.Kepribadian akan turut menentukan apakah guru dapat disebut sebagai pendidik yang baik atau sebagai perusak anak didiknya.
Karena guru sering dianggap sebagai sosok yang memiliki kepribadian ideal. Oleh karena itu, pribadi guru sering dianggap sebagai model atau panutan (yang harus digugu dan ditiru). Sebagai seorang model guru harus memiliki kompetensi yang berhubungan dengan pengembangan kepribadian (personal competencies), di antaranya:
1. Kemampuan yang berhubungan dengan pengalaman ajaran agama sesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya,kemampuan untuk menghormati dan menghargai antarumat beragama;
2. Mantap dan stabil yaitu kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan norma, aturan, dan sistem nilai yang berlaku di masyarakat;
3. Dewasa yang berarti mempunyai kemandirian untuk bertindak sebagai pendidik yang mempunyai etos kerja sebagai guru;
4. Mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru misalnya sopan santun dan tata karma sehingga kewibawaan seorang guru terlihat dari dengan menunjukkan sifat yang terpuji;
5. Bersikap demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan kritik.


c. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kompetensi atau kemampuan yang berhubungan dengan penyesuaian tugas-tugas keguruan. Kompetensi ini merupakan kompetensi yang sangat penting. Oleh sebab langsung berhubungan dengan kinerja yang ditampilkan. Oleh sebab itu, tingkat keprofesionalan seorang guru dapat dilihat dari kompetensi sebagai berikut:
1) Kemampuan untuk menguasai landasan kependidikan, misalnya paham akan tujuan pendidikan yang harus dicapai baik tujuan nasional, institusional, kurikuler dan tujuan pembelajaran;
2) Pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan, misalnya paham tentang tahapan perkembangan siswa, paham tentang teori-teori belajar;
3) Kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya;
4) Kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai metodologi dan strategi pembelajaran;
5) Kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar;
6) Kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran;
7) Kemampuan dalam menyusun program pembelajaran;
8) Kemampuan dalam melaksanakan unsur penunjang, misalnya administrasi sekolah, bimbingan dan penyuluhan dan;
9) Kemampuan dalam melaksanakan penelitian dan berpikir ilmiah untuk meningkatkan kinerja.

d. Kompetensi Sosial Kemasyarakatan
Kompetensi sosial terkait dengan kemampuan guru sebagai makhluk sosial dalam berinteraksi dengan orang lain.Sebagai makhluk sosial guru berprilaku santun,mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungannya secara efektif dan menarik sehingga mempunyai rasa empati terhadap orang lain.Kemampuan guru berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan menarik peserta didik,sesama pendidik dan tenaga kependidikan,orang tua dan wali peserta didik,masyarakat sekitar sekolah dan sekitar dimana pendidik itu tinggal,dan dengan pihak-pihak berkepentingan dengan sekolah.Kondisi objektif ini menggambarkan bahwa kemampuan sosial guru tampak ketika bergaul dan melakukan interaksi sebagai profesi maupun sebagai masyarakat,dan kemampuan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.Kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan guru sebagai anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosial, meliputi:
1) Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesional;
2) Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap lembaga kemasyarakatan;
3) Kemampuan untuk menjalin kerja sama baik secara individual maupun secara kelompok.
4) Kemampuan untuk memahami dan menghargai perbedaan serta memiliki kemampuan mengelola konflik dan benturan;
5) Kemampuan untuk memiliki dan memahami menginteralisasikan perubahan lingkungan yang berpengaruh trhadap tugasnya;
6) Memiliki kemampuan mendudukan dirinya dalam seistem nilai yang berlaku di masyarakat sekitarnya;
7) Melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola yang baik (misalnya: transparansi,akuntabilitas,penegakan hukum,dan profesionalisme).
Kompetensi sosial ini mencakup perangkat prilaku yang menyangkut: kemampuan interaktif yaitu kemampuan yang menunjang efektifitas seperti keterampilan ekspresi diri.Keterampilan memecahkan masalh kehidupan seperti mengatur waktu,uang,kehidupan keluarga.Kompetensi spiritual yaitu pemahaman dan penghayatankaidah agama dalam berbagai aspek kehidupan.Dengan demikian indikator kemampuan sosial guru adalah mampu berkomunikasi dan bergaul dengan peserta didik,sesama pendidik,sesama pendidik dan tenaga kependidikan,orang tu dan wali murid,masyarakatdan lingkugan sekitar,dan mampu mengembangkan jaringan.
5. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya kompetensi
Pada dasarnya terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh guru berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar, tugas guru ini sangat berkaitan dengan kompetensi profesionalnya. Hakikat profesi guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan.Ciri seseorang yang memiliki kompetensi apabila dapat melakukan sesuatu, hal ini sesuai dengan pendapat Munandar bahwa, kompetensi merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Pendapat ini, menginformasikan dua faktor yang mempengaruhi terbentuknya kompetensi, yakni ;
a) faktor bawaan seperti bakat;
b) faktor latihan seperti hasil belajar.








C. KESIMPULAN
Kompetensi profesional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil.
Ada empat jenis kompetensi yang harus dimiliki seorang guru.Pertama kompetensi pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik,perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,mengevaluasi hasil belajar serta pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki.Kedua kompetensi kepribadian,yaitu kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap dan stabil,berakhlak mulia,dewasa,arif,berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta didik.Ketiga kompetensi profesional yaitu kemampuan penguasaan materi,kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menagani materinya,serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuan.Keempat,kompetensi sosial yaitu kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik,sesama pendidik dan tenaga kependidikan,orangtua atau wali peserta didik dan masyarakat.
Faktor yang mempengaruhi terbentuknya kompetensi, yakni ; a) faktor bawaan seperti bakat; b) faktor latihan seperti hasil belajar.







DAFTAR PUSTAKA
Hamalik,Oemar. 2006.Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
http://www.alfurqon.or.id/component/content/article/64-guru/58-tugas-dan-peran-guru
http://saifuladi.wordpress.com/2007/01/06/kompetensi-yang-harus-dimiliki-seorang-guru/
http://www.tarakankota.go.id/in/Rubrik_Kita.php?op=tarakan&mid=231
KOMPETENSI GURU PROFESIONAL
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Profesi Keguruan
Dosen : Dra.Hj. Ikah Atikah,M.Pd









Disusun oleh :
Eva Solihat
Iis
Nita
Pifit Muflihaini

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU MI
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan hanya pada Allah SWT sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta beserta isinya. Shalawat serta salam tercurahkan pada Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya yang terakhir, yang telah membawa umatnya pada realisasi kehidupan yang benar menurut Al-Quran dan Al-Sunnah.
Berkat rahmat dan karunianya, serta di dorong kemauan yang keras disertai kemampuan yang ada, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berhubungan dengan ”PROFESI KEGURUAN” dalam mata kuliah PROFESI KEGURUAN dengan Dosen Dra.Hj. Ikah Atikah,M.Pd.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa materi yang di sampaikan dalam makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, karena banyaknya kesulitan yang kami hadapi dalam penyusunan makalah ini.
Namun Alhamdulilah berkat semua kerja keras kami serta bantuan berbagai pihak akhirnya makalah ini bisa terselesaikan yang pada hakikatnya semua ini berkat inayah dan irodah Allah SWT.

Ciamis, …..Oktober 2010

Penulis





A. PENDAHULUAN
Dalam setiap studi tentang ilmu kependidikan,persoalan yang berkenaan dengan guru dan jabatan guru seringkali disinggung,bahkan menjadi salah satu pokok bahasan yang mendapat tempat tersendiri.Dengan semakin berkembangnya kemajuan kependidikan dan kebutuhan guru yang semakin meningkat,baik dalam mutu maupun jumlahnya.Bisa kita lihat,bahwa program pendidikan guru mendapat prioritas paling pertama dalam program pembangunan pendidikan di negeri kita ini.
Oleh karena itu,perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh bagaimana memberikan prioritas yang tinggi kepada guru.Sehingga mereka dapat memperoleh kesempatan untuk selalu meningkatkan kemampuannya melaksanakan tugas sebagai guru.Agar dapat meningkatkan keterlibatannya dalam melaksanakan tugas sebagai guru,guru harus memahami,menguasai,dan terampil menggunakan sumber-sumber belajar baru didirinya dan menuntut pada kompetensi yang serasi dengan tugasnya,sehingga guru dapat melaksanakan tugasnya secara profesional.
Maka dari itu,sejalan dengan hakikatdan makna yang terkandung dalam topik diatas,masalah pokok yang akan dibahas dalam makalah ini adalah Kompetensi Guru Profesional.








B. PEMBAHASAN

1. Pengertian Kompetensi Guru Profesional
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (WJS Purwadarminta.1986) kompetensi berarti kewenangan,kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal.Pengertian dasar kompetensi merupakan kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya. Guru adalah suatu profesi, dimana sebelum ia bekerja sebagai guru, terlebih dahulu dididik dalam suatu lembaga pendidikan keguruan, yang didalamnya ia bukan hanya belajar ilmu pengetahuan bidang studi yang akan diajarkan dan ilmu serta metode mengajar, tapi juga dibina agar memiliki kepribadian sebagai guru. Profesional adalah suatu bidang pekerjaan yang memerlukan beberapa bidang ilmu yang secara sengaja harus dipelajari dan kemudian diaplikasikan bagi kepentingan umum. Dengan kata lain sebuah profesi rnemerlukan kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan profesinya. Pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu.
Kompetensi profesional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil.
2. Persyaratan profesional guru
Dalam melaksanakan kewenangan profesionalnya guru dituntut memiliki kemampuan atau kompetensi yang beraneka ragam.Namun,sebelum dibahas selanjutnya tentang jenis-jenis kompetensi terlebih dahulu dipaparkan persyaratan profesional,antara lain sebagai berikut:
a. Menuntut adanya ketrampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam
b. Menekankan pada satu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya
c. Menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai
d. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya
e. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan
f. Memiliki kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
g. Memiliki objek layanan yang tetap yakni peserta didik
h. Diakui oleh masyarakat

3. Kompetensi guru yang profesional
Seperti yang telah kita ketahui bersama tentang pengertian kompetensi,kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,keterampilan dan prilaku yang harus dimiliki,dihayati dan dikuasai oleh guru untuk dapat melaksanakan tugas-tugas profesionalnya.Rumusan kompetensi ini mengandung tiga aspek:
a. Kemampuan,pengetahuan,kecakapan,sikap,sifat,pemahaman,apresiasi dan harapan yang menjadi ciri dan karakteristik seseorang dalam menjalankan tugas.Aspek ini menunjuk pada kompetensi sebagai gambaran substansi ideal yang seharusnya dikuasai atau dipersyaratkan untuk dikuasai oleh guru dalam menjalankan pekerjaannya.Dengan demikian seseorang dapat dipersiapkan atau belajar untuk menguasai kompetensi tertentu sebagai bekal ia bekerja secara profesional.
b. Ciri dan karakteristik kompetensi yang digambarkan dalam aspek pertama itu tampil nyata dalam tindakan,tingkah laku dan unjuk kerjanya.Aspek ini merujuk pada kompetensi sebagai gambaran unjuk kerja nyata yang tampak pada kualitas pola pikir,sikap dan tindakan seseorang dalam menjalankan pekerjaannya.Seseorang dapat berhasil menguasai secara teoritik seluruh aspek material kompetensi yang diajarkan dan dipersyaratkan.Namun begitu jika praktek sebagai tindakan nyata saat menjalankan tugas atau pekerjaannya tidak sesuai dengan standar kualitas yang dipersyaratkannya maka ia tidak dapat dikatakan sebagai seseorang yang berkompetensi.
c. Hasil unjuk kerjanya itu memenuhi suatu kriteria standar kualitas tertentu.Aspek ini merujuk pada kompetensi sebagai hasil dari unjuk kerja.Kompetensi seseorang mencirikan prilaku serta mahir dalam menjalankan tugas untuk menghasilkan tindakan kerja yang efektif dan efisien.Hasilnya merupakan produk dari kompetensi seseorang dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya.Sehingga pihak lain dapat menilai seseorang apakah dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya berkompeten dan profesional atau tidak.

4. Kompetensi yang harus dimiliki guru
Kompetensi guru diperlukan untuk dapat menjalankan profesi. Dalam masyarakat yang kompleks seperti masyarakat yang sudah maju dan modern, profesi menuntut kemampuan membuat keputusan yang tepat dan kemampuan membuat kebijaksanaan yang tepat pula. Untuk itu diperlukan banyak keterangan yang lengkap agar tidak menimbulkan kesalahan yang dapat merugikan diri sendiri dan masyarakat Oleh kerena itu, seorang guru harus memiliki standar kompetensi sesuai dengan tuntutan profesi guru dan tujuan pendidikan nasional.
Sorang guru yang mendidik banyak siswa dan siswi di sekolah harus memiliki kompetensi.Kompentensi yang harus dimiliki diantaranya adalah :
a. Kompetensi Pedagogik
Pengembangan dan peningkatan kualitas guru selama ini diserahkan pada guru itu sendiri.Jika guru itu mengembangkan dirinya sendiri,maka guru itu akan berkualitas,karena ia senantiasa meningkatkan kualitasnya sendiri.Idealnya pemerintah,serta satuan pendidikan memfasilitasi guru untuk mengembangkan kemampuan bersifat kognitif berupa pengertian dan pengetahuan,afektif berupa sikap dan nilai,maupun performansi berupa perbuatan-perbuatan yang mencerminkan keterampilan dan sikap.Dukangan yang demikian sangat penting karena dengan cara ini akan meningkatkan kemampuan pedagogik bagi guru.Kompetensi pedagigik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik.Kompetensi ini meliputi:
1) Pemahaman terhadap peserta didik:
• Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip perkembangan kognitif.
• Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip perkembangan kepribadian.
• Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
2) Perencanaan pembelajaran
• Memahami landasan pendidikan
• Menerapkan teori belajar dan pembelajaran
• Menentukan strategi pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik,kompetensi yang akan dicapai dan materi ajar
• Menyusun rencana pembelajaran sesuai strategi yang dipilih
3) Pelaksanaan Pembelajaran
• Menata latar pembelajaran
• Melaksanakan pembelajrana yang kondusif
4) Mengevaluasi hasil belajar
• Merencanakan dan melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar secara berkesinambungan
• Menganalisis hasil evaluasi proses belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar
• Memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum
5) Pengembangan peserta didik untuk mengatualisasikan potensi yang dimiliki
• Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi akademik
• Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik





b. Kompetensi Kepribadian
Setiap perkataan,tindakan,dan tingkah laku positif akan meningkatkan citra dan kepribadian seseorang,selama hal itu dilakukan dengan penuh kesadaran.Kepribadian disebut sebagai sesuatu yang abstrak,sukar dilihat secara nyata,hanya dapat diketahui lewat penampilan,tindakan,dan ucapan ketika menghadapi suatu persoalan(Zakiah drajat 1980). Kepribadian mencakup semua unsur,baik pisik maupun psikis.Sehingga dapat diketahui bahwa setiap tindakan dan tingkah laku seseorang merupakan cerminan dari kepribadian seseorang.Apabila nilai kepribadian seseorang naik,maka akan naik pula kewibawaan orang tersebut.Tentu dasarnya adalah ilmu pengetahuan dan moral yang dimilikinya.Kepribadian akan turut menentukan apakah guru dapat disebut sebagai pendidik yang baik atau sebagai perusak anak didiknya.
Karena guru sering dianggap sebagai sosok yang memiliki kepribadian ideal. Oleh karena itu, pribadi guru sering dianggap sebagai model atau panutan (yang harus digugu dan ditiru). Sebagai seorang model guru harus memiliki kompetensi yang berhubungan dengan pengembangan kepribadian (personal competencies), di antaranya:
1. Kemampuan yang berhubungan dengan pengalaman ajaran agama sesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya,kemampuan untuk menghormati dan menghargai antarumat beragama;
2. Mantap dan stabil yaitu kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan norma, aturan, dan sistem nilai yang berlaku di masyarakat;
3. Dewasa yang berarti mempunyai kemandirian untuk bertindak sebagai pendidik yang mempunyai etos kerja sebagai guru;
4. Mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru misalnya sopan santun dan tata karma sehingga kewibawaan seorang guru terlihat dari dengan menunjukkan sifat yang terpuji;
5. Bersikap demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan kritik.


c. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kompetensi atau kemampuan yang berhubungan dengan penyesuaian tugas-tugas keguruan. Kompetensi ini merupakan kompetensi yang sangat penting. Oleh sebab langsung berhubungan dengan kinerja yang ditampilkan. Oleh sebab itu, tingkat keprofesionalan seorang guru dapat dilihat dari kompetensi sebagai berikut:
1) Kemampuan untuk menguasai landasan kependidikan, misalnya paham akan tujuan pendidikan yang harus dicapai baik tujuan nasional, institusional, kurikuler dan tujuan pembelajaran;
2) Pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan, misalnya paham tentang tahapan perkembangan siswa, paham tentang teori-teori belajar;
3) Kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya;
4) Kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai metodologi dan strategi pembelajaran;
5) Kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar;
6) Kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran;
7) Kemampuan dalam menyusun program pembelajaran;
8) Kemampuan dalam melaksanakan unsur penunjang, misalnya administrasi sekolah, bimbingan dan penyuluhan dan;
9) Kemampuan dalam melaksanakan penelitian dan berpikir ilmiah untuk meningkatkan kinerja.

d. Kompetensi Sosial Kemasyarakatan
Kompetensi sosial terkait dengan kemampuan guru sebagai makhluk sosial dalam berinteraksi dengan orang lain.Sebagai makhluk sosial guru berprilaku santun,mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungannya secara efektif dan menarik sehingga mempunyai rasa empati terhadap orang lain.Kemampuan guru berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan menarik peserta didik,sesama pendidik dan tenaga kependidikan,orang tua dan wali peserta didik,masyarakat sekitar sekolah dan sekitar dimana pendidik itu tinggal,dan dengan pihak-pihak berkepentingan dengan sekolah.Kondisi objektif ini menggambarkan bahwa kemampuan sosial guru tampak ketika bergaul dan melakukan interaksi sebagai profesi maupun sebagai masyarakat,dan kemampuan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.Kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan guru sebagai anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosial, meliputi:
1) Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesional;
2) Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap lembaga kemasyarakatan;
3) Kemampuan untuk menjalin kerja sama baik secara individual maupun secara kelompok.
4) Kemampuan untuk memahami dan menghargai perbedaan serta memiliki kemampuan mengelola konflik dan benturan;
5) Kemampuan untuk memiliki dan memahami menginteralisasikan perubahan lingkungan yang berpengaruh trhadap tugasnya;
6) Memiliki kemampuan mendudukan dirinya dalam seistem nilai yang berlaku di masyarakat sekitarnya;
7) Melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola yang baik (misalnya: transparansi,akuntabilitas,penegakan hukum,dan profesionalisme).
Kompetensi sosial ini mencakup perangkat prilaku yang menyangkut: kemampuan interaktif yaitu kemampuan yang menunjang efektifitas seperti keterampilan ekspresi diri.Keterampilan memecahkan masalh kehidupan seperti mengatur waktu,uang,kehidupan keluarga.Kompetensi spiritual yaitu pemahaman dan penghayatankaidah agama dalam berbagai aspek kehidupan.Dengan demikian indikator kemampuan sosial guru adalah mampu berkomunikasi dan bergaul dengan peserta didik,sesama pendidik,sesama pendidik dan tenaga kependidikan,orang tu dan wali murid,masyarakatdan lingkugan sekitar,dan mampu mengembangkan jaringan.
5. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya kompetensi
Pada dasarnya terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh guru berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar, tugas guru ini sangat berkaitan dengan kompetensi profesionalnya. Hakikat profesi guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan.Ciri seseorang yang memiliki kompetensi apabila dapat melakukan sesuatu, hal ini sesuai dengan pendapat Munandar bahwa, kompetensi merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Pendapat ini, menginformasikan dua faktor yang mempengaruhi terbentuknya kompetensi, yakni ;
a) faktor bawaan seperti bakat;
b) faktor latihan seperti hasil belajar.








C. KESIMPULAN
Kompetensi profesional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil.
Ada empat jenis kompetensi yang harus dimiliki seorang guru.Pertama kompetensi pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik,perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,mengevaluasi hasil belajar serta pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki.Kedua kompetensi kepribadian,yaitu kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap dan stabil,berakhlak mulia,dewasa,arif,berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta didik.Ketiga kompetensi profesional yaitu kemampuan penguasaan materi,kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menagani materinya,serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuan.Keempat,kompetensi sosial yaitu kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik,sesama pendidik dan tenaga kependidikan,orangtua atau wali peserta didik dan masyarakat.
Faktor yang mempengaruhi terbentuknya kompetensi, yakni ; a) faktor bawaan seperti bakat; b) faktor latihan seperti hasil belajar.







DAFTAR PUSTAKA
Hamalik,Oemar. 2006.Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
http://www.alfurqon.or.id/component/content/article/64-guru/58-tugas-dan-peran-guru
http://saifuladi.wordpress.com/2007/01/06/kompetensi-yang-harus-dimiliki-seorang-guru/
http://www.tarakankota.go.id/in/Rubrik_Kita.php?op=tarakan&mid=231
A. PENDAHULUAN
Dalam setiap studi tentang ilmu kependidikan,persoalan yang berkenaan dengan guru dan jabatan guru seringkali disinggung,bahkan menjadi salah satu pokok bahasan yang mendapat tempat tersendiri.Dengan semakin berkembangnya kemajuan kependidikan dan kebutuhan guru yang semakin meningkat,baik dalam mutu maupun jumlahnya.Bisa kita lihat,bahwa program pendidikan guru mendapat prioritas paling pertama dalam program pembangunan pendidikan di negeri kita ini.
Oleh karena itu,perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh bagaimana memberikan prioritas yang tinggi kepada guru.Sehingga mereka dapat memperoleh kesempatan untuk selalu meningkatkan kemampuannya melaksanakan tugas sebagai guru.Agar dapat meningkatkan keterlibatannya dalam melaksanakan tugas sebagai guru,guru harus memahami,menguasai,dan terampil menggunakan sumber-sumber belajar baru didirinya dan menuntut pada kompetensi yang serasi dengan tugasnya,sehingga guru dapat melaksanakan tugasnya secara profesional.
Maka dari itu,sejalan dengan hakikatdan makna yang terkandung dalam topik diatas,masalah pokok yang akan dibahas dalam makalah ini adalah Kompetensi Guru Profesional.








B. PEMBAHASAN

1. Pengertian Kompetensi Guru Profesional
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (WJS Purwadarminta.1986) kompetensi berarti kewenangan,kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal.Pengertian dasar kompetensi merupakan kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya. Guru adalah suatu profesi, dimana sebelum ia bekerja sebagai guru, terlebih dahulu dididik dalam suatu lembaga pendidikan keguruan, yang didalamnya ia bukan hanya belajar ilmu pengetahuan bidang studi yang akan diajarkan dan ilmu serta metode mengajar, tapi juga dibina agar memiliki kepribadian sebagai guru. Profesional adalah suatu bidang pekerjaan yang memerlukan beberapa bidang ilmu yang secara sengaja harus dipelajari dan kemudian diaplikasikan bagi kepentingan umum. Dengan kata lain sebuah profesi rnemerlukan kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan profesinya. Pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu.
Kompetensi profesional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil.
2. Persyaratan profesional guru
Dalam melaksanakan kewenangan profesionalnya guru dituntut memiliki kemampuan atau kompetensi yang beraneka ragam.Namun,sebelum dibahas selanjutnya tentang jenis-jenis kompetensi terlebih dahulu dipaparkan persyaratan profesional,antara lain sebagai berikut:
a. Menuntut adanya ketrampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam
b. Menekankan pada satu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya
c. Menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai
d. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya
e. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan
f. Memiliki kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
g. Memiliki objek layanan yang tetap yakni peserta didik
h. Diakui oleh masyarakat

3. Kompetensi guru yang profesional
Seperti yang telah kita ketahui bersama tentang pengertian kompetensi,kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,keterampilan dan prilaku yang harus dimiliki,dihayati dan dikuasai oleh guru untuk dapat melaksanakan tugas-tugas profesionalnya.Rumusan kompetensi ini mengandung tiga aspek:
a. Kemampuan,pengetahuan,kecakapan,sikap,sifat,pemahaman,apresiasi dan harapan yang menjadi ciri dan karakteristik seseorang dalam menjalankan tugas.Aspek ini menunjuk pada kompetensi sebagai gambaran substansi ideal yang seharusnya dikuasai atau dipersyaratkan untuk dikuasai oleh guru dalam menjalankan pekerjaannya.Dengan demikian seseorang dapat dipersiapkan atau belajar untuk menguasai kompetensi tertentu sebagai bekal ia bekerja secara profesional.
b. Ciri dan karakteristik kompetensi yang digambarkan dalam aspek pertama itu tampil nyata dalam tindakan,tingkah laku dan unjuk kerjanya.Aspek ini merujuk pada kompetensi sebagai gambaran unjuk kerja nyata yang tampak pada kualitas pola pikir,sikap dan tindakan seseorang dalam menjalankan pekerjaannya.Seseorang dapat berhasil menguasai secara teoritik seluruh aspek material kompetensi yang diajarkan dan dipersyaratkan.Namun begitu jika praktek sebagai tindakan nyata saat menjalankan tugas atau pekerjaannya tidak sesuai dengan standar kualitas yang dipersyaratkannya maka ia tidak dapat dikatakan sebagai seseorang yang berkompetensi.
c. Hasil unjuk kerjanya itu memenuhi suatu kriteria standar kualitas tertentu.Aspek ini merujuk pada kompetensi sebagai hasil dari unjuk kerja.Kompetensi seseorang mencirikan prilaku serta mahir dalam menjalankan tugas untuk menghasilkan tindakan kerja yang efektif dan efisien.Hasilnya merupakan produk dari kompetensi seseorang dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya.Sehingga pihak lain dapat menilai seseorang apakah dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya berkompeten dan profesional atau tidak.

4. Kompetensi yang harus dimiliki guru
Kompetensi guru diperlukan untuk dapat menjalankan profesi. Dalam masyarakat yang kompleks seperti masyarakat yang sudah maju dan modern, profesi menuntut kemampuan membuat keputusan yang tepat dan kemampuan membuat kebijaksanaan yang tepat pula. Untuk itu diperlukan banyak keterangan yang lengkap agar tidak menimbulkan kesalahan yang dapat merugikan diri sendiri dan masyarakat Oleh kerena itu, seorang guru harus memiliki standar kompetensi sesuai dengan tuntutan profesi guru dan tujuan pendidikan nasional.
Sorang guru yang mendidik banyak siswa dan siswi di sekolah harus memiliki kompetensi.Kompentensi yang harus dimiliki diantaranya adalah :
a. Kompetensi Pedagogik
Pengembangan dan peningkatan kualitas guru selama ini diserahkan pada guru itu sendiri.Jika guru itu mengembangkan dirinya sendiri,maka guru itu akan berkualitas,karena ia senantiasa meningkatkan kualitasnya sendiri.Idealnya pemerintah,serta satuan pendidikan memfasilitasi guru untuk mengembangkan kemampuan bersifat kognitif berupa pengertian dan pengetahuan,afektif berupa sikap dan nilai,maupun performansi berupa perbuatan-perbuatan yang mencerminkan keterampilan dan sikap.Dukangan yang demikian sangat penting karena dengan cara ini akan meningkatkan kemampuan pedagogik bagi guru.Kompetensi pedagigik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik.Kompetensi ini meliputi:
1) Pemahaman terhadap peserta didik:
• Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip perkembangan kognitif.
• Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip perkembangan kepribadian.
• Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
2) Perencanaan pembelajaran
• Memahami landasan pendidikan
• Menerapkan teori belajar dan pembelajaran
• Menentukan strategi pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik,kompetensi yang akan dicapai dan materi ajar
• Menyusun rencana pembelajaran sesuai strategi yang dipilih
3) Pelaksanaan Pembelajaran
• Menata latar pembelajaran
• Melaksanakan pembelajrana yang kondusif
4) Mengevaluasi hasil belajar
• Merencanakan dan melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar secara berkesinambungan
• Menganalisis hasil evaluasi proses belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar
• Memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum
5) Pengembangan peserta didik untuk mengatualisasikan potensi yang dimiliki
• Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi akademik
• Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik





b. Kompetensi Kepribadian
Setiap perkataan,tindakan,dan tingkah laku positif akan meningkatkan citra dan kepribadian seseorang,selama hal itu dilakukan dengan penuh kesadaran.Kepribadian disebut sebagai sesuatu yang abstrak,sukar dilihat secara nyata,hanya dapat diketahui lewat penampilan,tindakan,dan ucapan ketika menghadapi suatu persoalan(Zakiah drajat 1980). Kepribadian mencakup semua unsur,baik pisik maupun psikis.Sehingga dapat diketahui bahwa setiap tindakan dan tingkah laku seseorang merupakan cerminan dari kepribadian seseorang.Apabila nilai kepribadian seseorang naik,maka akan naik pula kewibawaan orang tersebut.Tentu dasarnya adalah ilmu pengetahuan dan moral yang dimilikinya.Kepribadian akan turut menentukan apakah guru dapat disebut sebagai pendidik yang baik atau sebagai perusak anak didiknya.
Karena guru sering dianggap sebagai sosok yang memiliki kepribadian ideal. Oleh karena itu, pribadi guru sering dianggap sebagai model atau panutan (yang harus digugu dan ditiru). Sebagai seorang model guru harus memiliki kompetensi yang berhubungan dengan pengembangan kepribadian (personal competencies), di antaranya:
1. Kemampuan yang berhubungan dengan pengalaman ajaran agama sesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya,kemampuan untuk menghormati dan menghargai antarumat beragama;
2. Mantap dan stabil yaitu kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan norma, aturan, dan sistem nilai yang berlaku di masyarakat;
3. Dewasa yang berarti mempunyai kemandirian untuk bertindak sebagai pendidik yang mempunyai etos kerja sebagai guru;
4. Mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru misalnya sopan santun dan tata karma sehingga kewibawaan seorang guru terlihat dari dengan menunjukkan sifat yang terpuji;
5. Bersikap demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan kritik.


c. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kompetensi atau kemampuan yang berhubungan dengan penyesuaian tugas-tugas keguruan. Kompetensi ini merupakan kompetensi yang sangat penting. Oleh sebab langsung berhubungan dengan kinerja yang ditampilkan. Oleh sebab itu, tingkat keprofesionalan seorang guru dapat dilihat dari kompetensi sebagai berikut:
1) Kemampuan untuk menguasai landasan kependidikan, misalnya paham akan tujuan pendidikan yang harus dicapai baik tujuan nasional, institusional, kurikuler dan tujuan pembelajaran;
2) Pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan, misalnya paham tentang tahapan perkembangan siswa, paham tentang teori-teori belajar;
3) Kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya;
4) Kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai metodologi dan strategi pembelajaran;
5) Kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar;
6) Kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran;
7) Kemampuan dalam menyusun program pembelajaran;
8) Kemampuan dalam melaksanakan unsur penunjang, misalnya administrasi sekolah, bimbingan dan penyuluhan dan;
9) Kemampuan dalam melaksanakan penelitian dan berpikir ilmiah untuk meningkatkan kinerja.

d. Kompetensi Sosial Kemasyarakatan
Kompetensi sosial terkait dengan kemampuan guru sebagai makhluk sosial dalam berinteraksi dengan orang lain.Sebagai makhluk sosial guru berprilaku santun,mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungannya secara efektif dan menarik sehingga mempunyai rasa empati terhadap orang lain.Kemampuan guru berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan menarik peserta didik,sesama pendidik dan tenaga kependidikan,orang tua dan wali peserta didik,masyarakat sekitar sekolah dan sekitar dimana pendidik itu tinggal,dan dengan pihak-pihak berkepentingan dengan sekolah.Kondisi objektif ini menggambarkan bahwa kemampuan sosial guru tampak ketika bergaul dan melakukan interaksi sebagai profesi maupun sebagai masyarakat,dan kemampuan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.Kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan guru sebagai anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosial, meliputi:
1) Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesional;
2) Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap lembaga kemasyarakatan;
3) Kemampuan untuk menjalin kerja sama baik secara individual maupun secara kelompok.
4) Kemampuan untuk memahami dan menghargai perbedaan serta memiliki kemampuan mengelola konflik dan benturan;
5) Kemampuan untuk memiliki dan memahami menginteralisasikan perubahan lingkungan yang berpengaruh trhadap tugasnya;
6) Memiliki kemampuan mendudukan dirinya dalam seistem nilai yang berlaku di masyarakat sekitarnya;
7) Melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola yang baik (misalnya: transparansi,akuntabilitas,penegakan hukum,dan profesionalisme).
Kompetensi sosial ini mencakup perangkat prilaku yang menyangkut: kemampuan interaktif yaitu kemampuan yang menunjang efektifitas seperti keterampilan ekspresi diri.Keterampilan memecahkan masalh kehidupan seperti mengatur waktu,uang,kehidupan keluarga.Kompetensi spiritual yaitu pemahaman dan penghayatankaidah agama dalam berbagai aspek kehidupan.Dengan demikian indikator kemampuan sosial guru adalah mampu berkomunikasi dan bergaul dengan peserta didik,sesama pendidik,sesama pendidik dan tenaga kependidikan,orang tu dan wali murid,masyarakatdan lingkugan sekitar,dan mampu mengembangkan jaringan.
5. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya kompetensi
Pada dasarnya terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh guru berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar, tugas guru ini sangat berkaitan dengan kompetensi profesionalnya. Hakikat profesi guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan.Ciri seseorang yang memiliki kompetensi apabila dapat melakukan sesuatu, hal ini sesuai dengan pendapat Munandar bahwa, kompetensi merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Pendapat ini, menginformasikan dua faktor yang mempengaruhi terbentuknya kompetensi, yakni ;
a) faktor bawaan seperti bakat;
b) faktor latihan seperti hasil belajar.








C. KESIMPULAN
Kompetensi profesional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil.
Ada empat jenis kompetensi yang harus dimiliki seorang guru.Pertama kompetensi pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik,perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,mengevaluasi hasil belajar serta pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki.Kedua kompetensi kepribadian,yaitu kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap dan stabil,berakhlak mulia,dewasa,arif,berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta didik.Ketiga kompetensi profesional yaitu kemampuan penguasaan materi,kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menagani materinya,serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuan.Keempat,kompetensi sosial yaitu kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik,sesama pendidik dan tenaga kependidikan,orangtua atau wali peserta didik dan masyarakat.
Faktor yang mempengaruhi terbentuknya kompetensi, yakni ; a) faktor bawaan seperti bakat; b) faktor latihan seperti hasil belajar.